Langsung ke konten utama

Saatnya Kita Solid Mempromosikan BlankOn Linux

Para Linux blogger indonesia kenapa tidak ramai-ramai memasarkan Blankon?

Semoga ada kesadaran kita untuk saatnya solid dalam memasarkan OS Buatan anak muda/ teman-teman kita, saya baru sadar jika ini memang sangat penting menjadikan Blankon sebagai komunitas linux yang besar dan dewasa. 

Sebenarnya tak begitu sulit kita melakukan ini. Kita melakukan satu hal yang sama, yaitu menuliskan sedikit pengetahuan kita mengenai Blankon baik berupa sejarah, kemajuan, fitur, keunggulan dan kekurangan bahkan walaupun hanya review tentang note rilisnya saja. Hingga pengguna yang ingin mencari informasi di google tak terlalu sulit mendapatkannya, itu saja.

Ayo kawan-kawan utamanya para blogger, kita perlu mendukung para developernya dengan media kita, kerja keras mereka perlu kita dukung.

1 hal lagi, mungkin juga sangat baik jika ada new user minta rekomendasi distro apa yang sebaiknya dia gunakan, kita sisipkan Blankon dalam saran yang kita beri walau dia jadi pilihan yang kesekiannya...

Kenapa hanya Blankon?

Karena saat ini Blankon yang memiliki dukungan positif lebih luas dari para user, dan blankon juga sudah memiliki banyak prestasi seperti index dalam distrowatch.com. Semoga ajakan ini memiliki daya tarik teman-teman.


https://www.facebook.com/groups/ayobelajarlinux/618426494836026

Komentar

  1. Betul, kawan!!!
    Tapi, saya sudah pakai Linux mint 15 sekarang. Di mana saya bisa beli DVD-nya BlankOn untuk instal. Kalo download saya kurang suka. Lambat, dll. Atau bisa nda repo-nya BlankOn saya pakai di linux mint 15 saya. Klo bisa di kasi tahu dong??!!!

    Thanks....!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk membeli DVD Blankon bisa melalui juragan.kambing.ui.ac.id mas. Untuk repo blankon tidak bisa digunakan pada Linux Mint, karena Blonkon sendiri basenya menggunakan Debian, dan Linux Mint menggunakan Ubuntu, tuntu saja masing-masing memiliki pengembangan yang berbeda.

      Hapus

Posting Komentar

Mari bijak dalam berkomentar, mengkritik dan memberi masukan itu menandakan kita mengerti apa yang ada pada tulisan ini, terimakasih.
Mari mencerdaskan bangsa ini.

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Wvdial di Linux Semua distro (XL, Telkomsel, Axis dan 3)

Wvidial adalah aplikasi yang menggunakan CLI untuk menghubungkan modem dengan internet, sampai saat ini masih menjadi aplikasi favorit pengguna sistem operasi Linux besed sebagai senjata onlinenya. Banyak kelebihannya: Mudah, agak simpel, run with CLI dan pastinya ringan. Dan kekurangannya itu lho, bagi pemula cara itu dianggap njelimet. Tak apa, asal bisa konek modemnya dan bisa digunakan untuk online sudah senang rasanya. Di windows lebih susah sebenarnya, karena harus install driver ini dan itu. Sedangkan di Linux tanpa driver, modem bisa jalan (dengan sedikit konfigurasi, dan perlu sedikit trik untuk sebagian modem yang belum support) Well, wvdial pokoknya mudah jika tau cara menggunakannya, bagaimana? Ikuti tutorial saya berikut: Install Pada dasarnya, hampir semua distro sudah tersedia wvdial secara default, tapi ada pula sebagian kecil yang sistemnya belum di tambahkan wvdial, jadi kita perlu install manual Debian/Ubuntu besed: $ sudo apt-get install wvdi

Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 2: OpenSUSE (UPDATE!)

Al Hamdulillah, masih diberi kesempatan Allah untuk menulis artikel ini, artikel yang sangat penting menurut saya . Mengapa? Karena saya tahu, sebenarnya banyak teman-teman yang ingin belajar atau beri'tikad baik menghilangkan kebiasaan membajak (Windows beserta softwarenya) dengan menggunakan Linux. Mereka ingin belajar namun masih ada banyak kendalanya, contoh paling mudah adalah kendala dalam memilih distro Linux yang cocok dan pas untuk mereka, ini mengingat ada banyak sekali distro Linux dengan berbagai variasinya, hingga para pemula bingung. Wal Hamdulillah setelah kemarin menulis Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 1 dan mendapat apresiasi yang baik dari teman-teman. Kali ini saya ingin menulis tema yang sama bagian 2. Saya mantap memilih distro OpenSUSE, tentunya dengan berdasarkan beberapa timbangan dan sudah langsung mencoba. Well, saya menggunakannya baru kisaran 1 bulan, ini menarik karena begitu mencoba langsung kerasan menggunakan ini dan memilih

Cara mengganti Repository OpenSUSE Menjadi Repository Lokal (Update 22-11-2013)

Assalamu'alaikum sobat muslim, terimakasih atas kunjungannya semoga apa yang saya tulis ini memberi wawasan dan manfaat bagi teman-teman yang belum tahu. Tutorial ini hanya sebagai pelengkap yang sudah ada dan untuk memperbanyak totorial OpenSUSE hingga teman-teman tak kesulitan mencarinya di search engine seperti Google.com Sebenarnya mengganti repository default OpenSUSE ke Repository lokal tidaklah rumit, bisa kita lakukan menggunakan terminal (manual) Maupun YaST (GUI mode), kedua-duanya sama mudah dan simpel. Daftar Repository lokal pilihan saya. Sebelum kita mengganti repo default OpenSUSE ke repo lokal, perlu kiranya kita memperhatikan mana kiranya yang memiliki kecepatan download paling pesat, nah disini saya hanya memilih 3 Repo yang tercepat menurut saya pribadi, tak ada bukti nyata yang bisa saya paparkan disini, namun saya memilih hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengakuan teman-teman, semoga bermanfaat.