Langsung ke konten utama

Copy: Kapasitas Cloud Stroage 22 GB Gratis, mau?

Assalamua'laikum kawan-kawan.

Di malam yang kurang membahagiakan ini, saya coba mengobati dengan menulis. Awalnya masih bingung apa yang ditulis, eh tiba-tiba tertarik untuk menulis tentang Copy, sebuah cloud stroage seperti Dropbox, google drive dan skydrive (masih banyak contoh lainnya).

Sekilas jika saya melihat fitur, memang sih tak ada yang istimewa karena Copy seperti media penyimpanan awan umumnya. Lalu apa yang menarik dari Copy ini?

22 GB ( 15+5+2) Gratis!
Yang menarik adalah kapasitas yang diberika kepada free user sangat besar, 15 GB bayangkan!. Tak hanya itu bahkan ada cara mudah bagi kita agar kapasitas lebih.

1. Mendaftar dari invite teman atau daftar menggunakan link refferal dari user copy, kita akan dapat 5 GB.
2. Posting ke twitter, kita akan diberi 2 GB free.
3. Mengikuti program refferal, kita menginvite teman-teman agar mereka mendaftar akun copy, jika mereka mendaftar menggunakan link refferal yang kita beri, lalu mengunduh app baik mobile maupun desktop lalu menginstallnya kita akan dapat 5 GB pula.

Jika kita total dengan 3 cara diatas maka kita akan dapat 27 GB! Luar biasa bukan! Ah, lagi Copy ini memiliki perangat lunak yang multiplatform, Windows, Linux, Mac, Iphone dan Android.


Instalasi di Linux
Copy adalah layanan multiplaform Windows Mac dan Linux, jika di windows dan Mac instalasi sangat mudah cukup next to next, sedangkan di linux perlu sedikit kerepotan karena copy.com tak menyediakan file.deb/rpm kepada user linux untuk mempermudah instalasi, tapi tak perlu khwatir, mudah insya Allah.

ekstrak file copy.tgz nya, misal ke Home/alakulihal (<<nama user kita)/Apps/copy
Lalu cuka folder copy> pilih antara x86 (32 bit) atau 64 (64 bit), selanjutnya pada folder ini kita buka di terminal
$ cd ~/Apps/copy/x86/
lalu kita tulis: ./CopyAgent
Lalu akan muncul seperti ini:



Segera daftarkan disini: http://bit.ly/16ydwgi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Wvdial di Linux Semua distro (XL, Telkomsel, Axis dan 3)

Wvidial adalah aplikasi yang menggunakan CLI untuk menghubungkan modem dengan internet, sampai saat ini masih menjadi aplikasi favorit pengguna sistem operasi Linux besed sebagai senjata onlinenya. Banyak kelebihannya: Mudah, agak simpel, run with CLI dan pastinya ringan. Dan kekurangannya itu lho, bagi pemula cara itu dianggap njelimet. Tak apa, asal bisa konek modemnya dan bisa digunakan untuk online sudah senang rasanya. Di windows lebih susah sebenarnya, karena harus install driver ini dan itu. Sedangkan di Linux tanpa driver, modem bisa jalan (dengan sedikit konfigurasi, dan perlu sedikit trik untuk sebagian modem yang belum support) Well, wvdial pokoknya mudah jika tau cara menggunakannya, bagaimana? Ikuti tutorial saya berikut: Install Pada dasarnya, hampir semua distro sudah tersedia wvdial secara default, tapi ada pula sebagian kecil yang sistemnya belum di tambahkan wvdial, jadi kita perlu install manual Debian/Ubuntu besed: $ sudo apt-get install wvdi

Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 2: OpenSUSE (UPDATE!)

Al Hamdulillah, masih diberi kesempatan Allah untuk menulis artikel ini, artikel yang sangat penting menurut saya . Mengapa? Karena saya tahu, sebenarnya banyak teman-teman yang ingin belajar atau beri'tikad baik menghilangkan kebiasaan membajak (Windows beserta softwarenya) dengan menggunakan Linux. Mereka ingin belajar namun masih ada banyak kendalanya, contoh paling mudah adalah kendala dalam memilih distro Linux yang cocok dan pas untuk mereka, ini mengingat ada banyak sekali distro Linux dengan berbagai variasinya, hingga para pemula bingung. Wal Hamdulillah setelah kemarin menulis Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 1 dan mendapat apresiasi yang baik dari teman-teman. Kali ini saya ingin menulis tema yang sama bagian 2. Saya mantap memilih distro OpenSUSE, tentunya dengan berdasarkan beberapa timbangan dan sudah langsung mencoba. Well, saya menggunakannya baru kisaran 1 bulan, ini menarik karena begitu mencoba langsung kerasan menggunakan ini dan memilih

Cara mengganti Repository OpenSUSE Menjadi Repository Lokal (Update 22-11-2013)

Assalamu'alaikum sobat muslim, terimakasih atas kunjungannya semoga apa yang saya tulis ini memberi wawasan dan manfaat bagi teman-teman yang belum tahu. Tutorial ini hanya sebagai pelengkap yang sudah ada dan untuk memperbanyak totorial OpenSUSE hingga teman-teman tak kesulitan mencarinya di search engine seperti Google.com Sebenarnya mengganti repository default OpenSUSE ke Repository lokal tidaklah rumit, bisa kita lakukan menggunakan terminal (manual) Maupun YaST (GUI mode), kedua-duanya sama mudah dan simpel. Daftar Repository lokal pilihan saya. Sebelum kita mengganti repo default OpenSUSE ke repo lokal, perlu kiranya kita memperhatikan mana kiranya yang memiliki kecepatan download paling pesat, nah disini saya hanya memilih 3 Repo yang tercepat menurut saya pribadi, tak ada bukti nyata yang bisa saya paparkan disini, namun saya memilih hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengakuan teman-teman, semoga bermanfaat.