Langsung ke konten utama

Install Virtualbox di OpenSUSE 12.3


Al Hamdulillah, hari ini kesulitan saya menginstall virtualbox akhirnya terselesaikan. Terima kasih atas bantuan teman-teman OpenSUSE Indonesia khususnya mas Andi Sugandi atas step by stepnya, terima kasih juga kang Arif Budiman atas sreenshotnya.

Nah kali ini saya ingin membagi cara mengatasi kesulitan install virtualbox yang sebelumnya sudah dicoba, namun gagal dijalankan.

Kronologi:

Saya menjalankan Yast >> Software Management >> kemudian di form search saya tulis “virtualbox” >> search >> kemudian saya pilih Virtualbox, dan otomatis beberapa dependesi ikut terpilih >> accept >> continue. Selanjutnya terjadilah download dan instalasi sebagaimana mestinya. Namun setelah instalasi beres, saya coba cari di menu app, lho... kok tak dijumpai virtualbox? Saya coba buka melalui terminal juga tak berhasil, waduh...

Tak berhasil, akhirnya saya hapus lagi, esoknya curhat ke teman-teman di OpenSUSE Indonesia grup facebook.

Penyelesaian

Saya punya dua penyelesaian
  1. a. Install Virtualbox dengan cara download installer Virtualbox dari websitenya langsung https://www.virtualbox.org/wiki/Linux_Downloads
    a. Virtualbox 32 bit : wget http://download.virtualbox.org/virtualbox/4.2.12/VirtualBox-4.2-4.2.12_84980_openSUSE114-1.i586.rpm (copy-paste tulisan ini dalam terminal untuk proses download)
    Gambar 1.0 dok. pribadi: contoh download melalui terminal dengan wget, lalu tekan enter!

    b. Lalu install libpng12.so.0 $ sudo zypper in libpng12.so.0
    c. Install Virtualbox
    32 bit: sudo rpm -ivh VirtualBox-4.2-4.2.12_84980_openSUSE114-1.i586.rpm
    64 bit: sudo rpm -ivh VirtualBox-4.2-4.2.12_84980_openSUSE114-1.x86_64.rpm
    Gambar 1.1 dok. pribadi: Setelah copy paste seperti di gambar, tekan enter, masukkan password, enter kembali, maka proses instalasi akan jalan.
    Selesai!

Kekurangan Kelebihan:
Kekurangan:
  • step by step masih manual.
  • Update software ribet. Kesulitan dalam update/ upgrade karena tak ada dukungan dari tim dev OpenSUSE.
  • Tidak terjamin stabil
  • Jika ada bug, tak bisa ditangani oleh tim dev OpenSUSE hingga tak ada update patch yang bisa kita gunakan untuk memperbaiki bug, kecuali harus upgrade dan install manual lagi.
Kelebihan:
  1. a. Dengan Zypper.
    Ketikkan $ su -c 'zypper install virtualbox virtualbox-qt' pada terminal.
    Maka akan terjadi proses instalasi Virtualbox, jika sudah selesai dan sukses, ketikkan kembali $ su -c 'usermod -G vboxusers alakulihal'
    b. Dengan Yast.
    Yast >> Management Software >> Search kata “Virtualbox” >> centangi Virtualbox dan Virtualbox-qt, dependesi akan otomatis terpilih.
    Jika selesai coba buka Virtualbox, maka akan tampil warning seperti berikut:
    Gambar 1.2 dok. pribadi.
    Maka caranya buka Yast >> Security and user >> User and Group Management >> pilih user yang kita gunakan, lalu edit >> Details >> pada Addtional Groups centang vboxusers >> OK >> OK >> sudah selesai.
    Gambar 1.3 dok. pribadi, ikuti tanda panah.
    Gambar 1.4 dok. pribadi.
    Gambar 1.5 dok. pribadi, pilih vboxusers!
    Coba login ulang atau reboot, insya Allah Virtualbox sudah bisa digunakan.
Kekurangan dan Kelebihan:
Kekurangan:
  • Software kurang up to date, karena demi menjaga kestabilan tim dev OpenSUSE memang sengaja tidak selalu mengedepankan software yang up to date.
  • Instalasi sedikit rumit.
Kelebihan:

  • Full support, semua bug report ditangani oleh tim dev OpenSUSE, hingga dengan mudah kita mendapatkan update patch.
  • Kemudahan update, jika terbit rilis baru dengan menggunakan repository resmi dari OpenSUSE akan mudah kita melakukan proses update cukup dengan one click, apalagi dengan fitur deltarpm kita bisa lebih berhemat kuota.
  • Versi stabil, Tim OpenSUSE telah menjamin walaupun software yang mereka rilis dalam repo bukan yang terbaru, namun software tersebut adalah versi stabil.
Source:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Wvdial di Linux Semua distro (XL, Telkomsel, Axis dan 3)

Wvidial adalah aplikasi yang menggunakan CLI untuk menghubungkan modem dengan internet, sampai saat ini masih menjadi aplikasi favorit pengguna sistem operasi Linux besed sebagai senjata onlinenya. Banyak kelebihannya: Mudah, agak simpel, run with CLI dan pastinya ringan. Dan kekurangannya itu lho, bagi pemula cara itu dianggap njelimet. Tak apa, asal bisa konek modemnya dan bisa digunakan untuk online sudah senang rasanya. Di windows lebih susah sebenarnya, karena harus install driver ini dan itu. Sedangkan di Linux tanpa driver, modem bisa jalan (dengan sedikit konfigurasi, dan perlu sedikit trik untuk sebagian modem yang belum support) Well, wvdial pokoknya mudah jika tau cara menggunakannya, bagaimana? Ikuti tutorial saya berikut: Install Pada dasarnya, hampir semua distro sudah tersedia wvdial secara default, tapi ada pula sebagian kecil yang sistemnya belum di tambahkan wvdial, jadi kita perlu install manual Debian/Ubuntu besed: $ sudo apt-get install wvdi

Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 2: OpenSUSE (UPDATE!)

Al Hamdulillah, masih diberi kesempatan Allah untuk menulis artikel ini, artikel yang sangat penting menurut saya . Mengapa? Karena saya tahu, sebenarnya banyak teman-teman yang ingin belajar atau beri'tikad baik menghilangkan kebiasaan membajak (Windows beserta softwarenya) dengan menggunakan Linux. Mereka ingin belajar namun masih ada banyak kendalanya, contoh paling mudah adalah kendala dalam memilih distro Linux yang cocok dan pas untuk mereka, ini mengingat ada banyak sekali distro Linux dengan berbagai variasinya, hingga para pemula bingung. Wal Hamdulillah setelah kemarin menulis Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 1 dan mendapat apresiasi yang baik dari teman-teman. Kali ini saya ingin menulis tema yang sama bagian 2. Saya mantap memilih distro OpenSUSE, tentunya dengan berdasarkan beberapa timbangan dan sudah langsung mencoba. Well, saya menggunakannya baru kisaran 1 bulan, ini menarik karena begitu mencoba langsung kerasan menggunakan ini dan memilih

Cara mengganti Repository OpenSUSE Menjadi Repository Lokal (Update 22-11-2013)

Assalamu'alaikum sobat muslim, terimakasih atas kunjungannya semoga apa yang saya tulis ini memberi wawasan dan manfaat bagi teman-teman yang belum tahu. Tutorial ini hanya sebagai pelengkap yang sudah ada dan untuk memperbanyak totorial OpenSUSE hingga teman-teman tak kesulitan mencarinya di search engine seperti Google.com Sebenarnya mengganti repository default OpenSUSE ke Repository lokal tidaklah rumit, bisa kita lakukan menggunakan terminal (manual) Maupun YaST (GUI mode), kedua-duanya sama mudah dan simpel. Daftar Repository lokal pilihan saya. Sebelum kita mengganti repo default OpenSUSE ke repo lokal, perlu kiranya kita memperhatikan mana kiranya yang memiliki kecepatan download paling pesat, nah disini saya hanya memilih 3 Repo yang tercepat menurut saya pribadi, tak ada bukti nyata yang bisa saya paparkan disini, namun saya memilih hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengakuan teman-teman, semoga bermanfaat.