Langsung ke konten utama

Pengumumaan Tersedianya Repository Lokal (Kambing) Untuk Manjaro Linux


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hari ini ada kabar gembira yang paling dinantikan oleh para pengguna Manjaro Linux Indonesia. Setelah beberapa waktu lalu kami mengumumkan bahwa manjaro akan memiliki repository lokal dalam waktu dekat, dari kambing.ui.ac.id dan jaran.undip.ac.id.

Al Hamdulillah malam ini kami mengumumkan bahwa ropository Manjaro Linux telah tersedia di Reopository Kambing.ui.ac.id namun untuk jaran.undip.ac.id hingga saat ini kami masih menantikan konfirmasi selanjutnya.

Pesan gembira itu...
"Sudah selesai dan sudah ditampilkan dihalaman depan kambing" kata pak tonny dalam email.

Al Hamdulillah kita patut bersyukur pada Allah, setelah berbulan-bulan menggunakan Manjaro dengan repository luar negeri (Eropa, Amerika dan Afrika, Asia sama sekali belum tersedia) akibat terlalu jauhnya server, hingga saya pribadi dan kawan-kawan rasakan, tatkala proses Upgrade sering kali mengalami error.

Kita juga berterima kasih kepada master Tonny Adhi Sabastian Email: tonny.adhi@ui.ac.id dari pihak admin Kambing.ui.ac.id yang memperhatikan komunitas kita, meskipun lingkup komunitas Manjaro di Indonesia masih kecil, namun insya Allah terlihat Manjaro memiliki progress yang cukup luar biasa perkembangan komunitas dan usernya.

Peringkat Manjaro di DistroWatch #9
Baik sahabat... Silahkan gunakan perintah berikut untuk mendapat mirror terdekat:

$ sudo pacman-mirrors -g
$ sudo pacman -Syy (untuk mensinkronisasikan mirror kita)
$ sudo pacman -Syu (untuk update)
Selebihnya gunakan seperti biasa...

Selamat menikmaati...
Grup Manjaro Linux Indonesia: https://www.facebook.com/groups/Manjaro.Indonesia
Salam untuk Manjaro user dari Alakulihal.



Komentar

  1. Ini dia!! Alhamdulillah.

    The best Distro. Yang menurut saya lebih mudah dari Ubuntu, Mint, Fedora dll... Saya tahu karena saya sendiri sudah mencoba lebih dari 20 distro. Manjaro yang menarik perhatian saya lebih dari yang lain.

    Contohnya:
    Untuk pendatang baru, installer user-friendly disediakan, dan sistem itu sendiri dirancang untuk bekerja sepenuhnya 'langsung dari paket' dengan fitur termasuk:

    * Lingkungan desktop pra-instal
    * Aplikasi graphics pra-instal dengan mudah menginstal software dan memperbarui sistem anda
    * Kecepatan, kekuatan, dan efisiensi
    * Codec pra-instal untuk multimedia
    * Otomatis deteksi dan instalasi hardware <-- mantap

    Untuk lebih berpengalaman - dan petualang - pengguna Manjaro juga menawarkan configurability dan fleksibilitas untuk dibentuk dan dicetak dalam segala hal sesuai selera pribadi dan preferensi.

    official website:
    http://manjaro.org/get-manjaro/

    BalasHapus
  2. Yang terbaru dan yang saya pakai:
    Manjaro xfce 0.8.5.2 /64 bit

    $ uname -a
    Linux manjaro 3.8.13-1-MANJARO #1 SMP PREEMPT Mon May 13 18:55:57 UTC 2013 x86_64 GNU/Linux

    BalasHapus
  3. wah, sayang mas Anonim tanpa identitas yang dapat saya kenali. namun saya sudah bisa menerka siapa dibalik topeng mas Anonim :D.

    Jazakumullah mas Anonim sudah turut mereview Manjaro, izin ingin menambahkan dalam post saya lainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang, saya sangat tertarik dengan Arch karena dia sangat berbeda dengan Slackware sendiri dan berbeda dengan induk Linux OS seperti Red Hat Linux dan Debian. Namun tak saya sangak, sebentar saja setelah saya bingung dengan instalasi Arch yang hitam, Manjaro saya temukan. Perlu banyak waktu untuk tahu bahwa Manjaro itu Arch+GUI. Begitu saya tahu, tidak tanggung-tanggung 1 GB ISO Manjaro XFCE saya unduh. Hasilnya memang luar biasa.

      Manjaro sungguh menarik perhatian saya. Bagi saya, pacman milik Arch sungguh menarik. Saya tambah tertarik begitu lihat contoh perintah akang di atas.

      Pertanyaan saya:

      - Adakah yang seperti PPA di Manjaro?
      - Ubuntu Tweak, MyUnity, Yast, Elforkan, dan aplikasi yang fokus pada suatu distro yang lainnya, apakah ada juga di Manjaro? Yang dikhususkan untuk Manjaro saja? Kalau Mint punya Cinnamon sebagai DE buatannya sendiri untuk dirinya sendiri.
      - Apa pendapat akang tentang AUR? Saya sangat tergelitik dengan itu. Menarik sekali sepertinya.

      Selebihnya, Manjaro buat saya masih sama dengan distro lain. Manjaro belum menggantikan Ubuntu atau minimal saya dual dengan Ubuntu saya. Mungkin karena masalah kenyamanan yang sudah telanjur mapan di sisi saya :] Andai ada cukup ruang untuk Manjaro di HDD saya, saya akan instal Manjaro di samping Ubuntu. Saya sungguh tertarik dengan Manjaro lebih dari ketertarikan saya kepada Fedora.

      Satu pesan saya: pengguna di Indonesia tidak pernah membutuhkan OS. Mereka hanya butuh aplikasi. Itulah mengapa sulit mengajak orang berpindah OS. Jadi akang harus sabar :]

      OpenSUSE juga keren, kok :]

      Hapus
    2. Ah, sampai lupa saking asyiknya. Alhamdulillah, saya ikut bersyukur kini Manjaro sudah ada di Indonesia. Roling release pula. Nah, pertanyaan saya:

      - Apakah dari sisi server repo, model repo rolling release lebih hemat tempat dibanding Ubuntu release?

      Terima kasih untuk pihak UI yang menyediakan layanan bertahun-tahun dan bertera-tera selama ini dengan gratis teruntuk pengguna Linux Indonesia.

      Hapus
    3. Pertanyaan yang menarik untuk diketahui bersama kang :D,
      saya sebenarnya belum lama menggunakan manjaro, tapi saya akan coba menjawab sebisaanya, dan jika itu salah mohon diralat:

      1. PPA ala manjaro = Aur.
      2. Ciri khas manjaro yang sampai saat ini saya tahu adalah kinerja yang tinggi, semantara focus project/ ciri khasnya belum saya temui, selain hanya rolling release dan pacman, manjaro adalah arch yang terbungkus GUI. apapun kelebihan arch apa pada manjaro (kecuali kerumitan dalam instalasi dan setting configurasi)
      3. Aur, saya belum sampai ranah situ, biar Archer saja yang menjawab, mereka lebih ahli, tapi Aur lebih mudah dari pada PPA.
      4.server repo model rolling release, saya bukan ahli jaringan dan belum pernah tahu soal perserveran :D.

      Hapus
  4. Menurut saya Manjaro adalah distro yang luar biasa.....relatif mudah diisntalldan digunakan.....:) tapi menurut saya yang paling luar biasa adalah bisa diinstall di Flash Disk :).....( bukan Live USB tapi betul diinstall di FD kayak di HD......dan kayaknya jalan normak meski kadang agak lelet....tapi overall normal......;)
    Linuv Manjaro Openbox 3.8.13-1-MANJARO
    Ohya sekedar catatan : sstelah coba2 install dengan berbagai distro hanya aro Manjaro uang bisa......:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kang reviewnya, izin saya copy testimoni kang @Erfisnu untuk postingan berikutnya tentang manjaro.

      Hapus
  5. AUR sering saya pakai. Normal2 saja tidak ada kejanggalan atau keanehan.
    Salah satu contoh: Google Chrome tidak ada di Pamac Manager, jadi harus terpaksa download dari AUR.
    Perintahnya:
    yaourt -S google-chrome
    Ikuti instruksi di terminal, No to edit, Yes to continue.
    Icon Chrome bisa ditemukan di menu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. O iya ada forum Indonesia di manjaro website, bagi yang belum tahu ini link nya:
      http://forum.manjaro.org/index.php?topic=4171.msg38201#msg38201

      Hapus
    2. Jazakumullah mas Se7time yang turut hadir disini, infonya tentang AUR sangat bermanfaat.

      Hapus
  6. Ternyata disini toh blognya bro Binzein itu.
    Semoga kehadiran repo Manjaro di Kambing membantu para developer dan penggunanya di tanah air.

    Tetap berbagi hasil oprekan dan R&D-nya yah.

    Salam F/OSS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah malu, ternyata ada master Tonny Adhi Sabastian bercapai2 meluncur keblog mungil ini. Terima kasih pak dari kami semua user Manjaro atas layanan mirror yang powerfull ini.

      Hapus
  7. Mantap dah.. ini saya baru mau meluncur ke Manjaro pak
    Ada saran kah? Hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Mari bijak dalam berkomentar, mengkritik dan memberi masukan itu menandakan kita mengerti apa yang ada pada tulisan ini, terimakasih.
Mari mencerdaskan bangsa ini.

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Wvdial di Linux Semua distro (XL, Telkomsel, Axis dan 3)

Wvidial adalah aplikasi yang menggunakan CLI untuk menghubungkan modem dengan internet, sampai saat ini masih menjadi aplikasi favorit pengguna sistem operasi Linux besed sebagai senjata onlinenya. Banyak kelebihannya: Mudah, agak simpel, run with CLI dan pastinya ringan. Dan kekurangannya itu lho, bagi pemula cara itu dianggap njelimet. Tak apa, asal bisa konek modemnya dan bisa digunakan untuk online sudah senang rasanya. Di windows lebih susah sebenarnya, karena harus install driver ini dan itu. Sedangkan di Linux tanpa driver, modem bisa jalan (dengan sedikit konfigurasi, dan perlu sedikit trik untuk sebagian modem yang belum support) Well, wvdial pokoknya mudah jika tau cara menggunakannya, bagaimana? Ikuti tutorial saya berikut: Install Pada dasarnya, hampir semua distro sudah tersedia wvdial secara default, tapi ada pula sebagian kecil yang sistemnya belum di tambahkan wvdial, jadi kita perlu install manual Debian/Ubuntu besed: $ sudo apt-get install wvdi

Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 2: OpenSUSE (UPDATE!)

Al Hamdulillah, masih diberi kesempatan Allah untuk menulis artikel ini, artikel yang sangat penting menurut saya . Mengapa? Karena saya tahu, sebenarnya banyak teman-teman yang ingin belajar atau beri'tikad baik menghilangkan kebiasaan membajak (Windows beserta softwarenya) dengan menggunakan Linux. Mereka ingin belajar namun masih ada banyak kendalanya, contoh paling mudah adalah kendala dalam memilih distro Linux yang cocok dan pas untuk mereka, ini mengingat ada banyak sekali distro Linux dengan berbagai variasinya, hingga para pemula bingung. Wal Hamdulillah setelah kemarin menulis Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 1 dan mendapat apresiasi yang baik dari teman-teman. Kali ini saya ingin menulis tema yang sama bagian 2. Saya mantap memilih distro OpenSUSE, tentunya dengan berdasarkan beberapa timbangan dan sudah langsung mencoba. Well, saya menggunakannya baru kisaran 1 bulan, ini menarik karena begitu mencoba langsung kerasan menggunakan ini dan memilih

Cara mengganti Repository OpenSUSE Menjadi Repository Lokal (Update 22-11-2013)

Assalamu'alaikum sobat muslim, terimakasih atas kunjungannya semoga apa yang saya tulis ini memberi wawasan dan manfaat bagi teman-teman yang belum tahu. Tutorial ini hanya sebagai pelengkap yang sudah ada dan untuk memperbanyak totorial OpenSUSE hingga teman-teman tak kesulitan mencarinya di search engine seperti Google.com Sebenarnya mengganti repository default OpenSUSE ke Repository lokal tidaklah rumit, bisa kita lakukan menggunakan terminal (manual) Maupun YaST (GUI mode), kedua-duanya sama mudah dan simpel. Daftar Repository lokal pilihan saya. Sebelum kita mengganti repo default OpenSUSE ke repo lokal, perlu kiranya kita memperhatikan mana kiranya yang memiliki kecepatan download paling pesat, nah disini saya hanya memilih 3 Repo yang tercepat menurut saya pribadi, tak ada bukti nyata yang bisa saya paparkan disini, namun saya memilih hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengakuan teman-teman, semoga bermanfaat.