Assalamu'alaikum Warahmatullahi
Wabarokatuh...
Hari ini pasar linux semakin berhembus
kencang di manca negara, karena kemajuan linux yang cukup pesat
diranah desktop, semakin GUI, semakin userfriendly dan semakin simple
digunakan khususnya bagi mereka yang baru memulai mengenal linux.
Hari ini pengertian bahwa linux adalah
sistem yang hanya digunakan untuk orang yang mengerti jaringan sudah
tak relevan, karena kemajuan pengembangan distro yang besar-besaran,
dan semua developer bahu-membahu menciptakan desktop linux yang
handal, indah nan menawan. Jadi keindahan Windows dan MacOs bukan
lagi yang satu-satunya pilihan.
Linux memang sangat handal dalam hal
keamanan, sudah diakui oleh seluruh ahli IT seluruh dunia, karenanya
pada awal-awal kemunculan linux, para pemilik perusahaan dan
mayoritas super computer berbondong-bondong menggunakan linux sebagai
sistem operasi, dan kemudian linux mulai membidik pasar desktop
secara serius dengan berbekal kehandalan yang dimilikinya. Meskipun
pada kenyataannya desktop linux tak seramai windows, tapi para
developer sudah sangat gigih membangun linux sebagai desktop yang
mudah, cepat, ringan dan berkinerja tinggi. Sekarang satu-satunya
yang belum begitu optimal adalah sosialisasi kepada para pengguna
awam.
Sebenarnya sosialisasi linux, free dan
opensource software sudah meningkat tajam, terutama para mahasiswa.
Merekalah bidikan utama saat ini. Para mahasiswa mendapat perhatian
yang cukup besar dikalangan komunitas linux. Saat ini memang
mahasiswalah yang paling responsif ketika disuguhi linux, insting
para mahasiswa mayoritas ingin mencoba hal-hal yang baru, linux cocok
untuk mereka.
Sosialisasi kepada siswa SMA/MA
Setelah sukses menjadikan Universitas
sebagai basis linux, sudah saatnya kita melaju lebih kencang dengan
mengadakan sosialisasi kepada siswa SMA/MA, membimbing mereka agar
bisa dijadikan basis yang kuat, seperti kesuksesan yang telah berasa
di Universitas. SMA/MA merupakan bidikan yang tepat untuk linux,
mereka memiliki kemampuan dan semangat yang bagus, lebih-lebih jika
di kampusnya tersedia laboratorium yang memadai untuk proses
pengenalan ini.
Kita bisa mendekati para guru TI untuk
mendukung event yang mendebarkan ini, berikan pemahaman yang baik dan
santun kepada guru pentingnya software halal dan bodohnya kebiasaan
membajak software, anak-anak yang masih polos itu harus dikenalkan
teknologi komputer dengan linux, cara instalasi, cara pengoprasian
sebelum mereka mengenal bagaimana cara membajak, bagaimana mereka
mengistall windows haram dan bagaimana mereka mendapat cracked
software. Ini penting, bahkan sangat penting. Karena kebiasaan akan
menjadi budaya, dan budaya membajak itu menjamur karena masyarakat
mendapatkan pelajaran membajak software disaat mereka baru mengenal
dunia komputer.
Sangat penting untuk memahamkan guru TI
bahwa ada sistem operasi alternatif yang gratis, bernama Linux,
gratis bukan berarti kualitasnya buruk, bahkan linux digunakan oleh
mayoritas perusahaan besar di Luar negeri. Dan lebih penting lagi,
linux akan menuntut kemandirian user, dan linux mengajak user
memahami teknologi, bukan sekedar dimanjakan sistem, ini jauh lebih
powerfull dari pada kita dimanja sistem namun masih saja suka
cracking software, sama sekali tidak mendidik.
Sekali lagi, Linux sangat cocok untuk
siswa, mereka mempunyai insting “experimant” mencoba-coba, syukur
syukur dengan lamanya siswa menggunakan linux, mereka bukannya ahli
cracking namun bisa menciptakan software, ini bukan mimpi tapi visi
yang mulia. Ketika menggunakan Linux dan interaksinya dengan
komunitas secara alamiah akan mengeluarkan ide-ide kreaktifnya.
Sekali lagi pelajar SMA/MA sangat cocok jadi bidikan komunitas linux.
Mungkin mahasiswa terlalu sibuk dengan
berbagai tugas dari para dosen, hingga maklumlah banyak forum-forum
(rata-rata forum linux indonesia admin/usernya adalah mahasiswa) yang
awal kali lauching ramai sebentar kemudian vakum untuk beberapa lama.
Ini saya persembahakn untuk Linux
Community agar ada aksi besar-besaran sosialisasi kepada pelajar
SMA/MA atau bahkan SMP/MTS.
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi
Wabarokatuh
Masalahnya kondisi lapangan yang berbagai bentuk dan berbagai macam situasi. Semoga ada kemudahan untuk implementasi (y). Ayo semangat!
BalasHapusPertama-tama untuk melakukan ini adalah harus menyadari benar-benar bahwa kita adalah minoritas. Mayoritas adalah mereka yang tidak memahami lisensi, OS, sistem, cara kerja, cara instalasi aplikasi, dan yang tidak-tidak lainnya. Kita menghadapi pedagang ulung nan sukses yang bernama Microsoft. Maka mau tidak mau kita sedang menantang bisnis kepada mereka, meski kita mengaku tidak sedang jualan. Apa pun alasan Anda, Anda sedang melawan mereka. Anda harus mengakui kelebihan mereka. Dan Anda berada di perang bisnis.
BalasHapusMaka buatlah produk Anda lebih user friendly dibanding mereka.
Di tempat saya yang kebetulan dekat dengan ITN ( Institut Teknologi Nasional )mahasiswa masih 99 persen MS Minded jadi gak semualah pro opensouce.......:)
HapusBagus sekali, Kang. Komunitas FOSS harus berani melihat realitas ini. Dan berapa banyak sekolah atau kampus selain kampus akang yang juga begitu?
HapusMasih sangat panjang perjuangan kalau melihat dari realitas ini. Semoga usia kita cukup untuk melihat hasil perjuangan teman-teman itu.
@Malsasa. Yap, itu memang sama sama kita sadari bahwa linux masih kurang userfriendly. Kita sebagai user hanya bisa menunggu dan menantikan developer untuk mengubahnya.
Hapus@Erfisnu: Terimakasih infonya kang, adanya 1% itu saja menjadikan alasan yang bagus untuk menyebut kampus merupakan basisnya linux yang kuat, coba kita lihat dimana ada komunitas linux yang demikian giat mengkoar-koarkan software halal? Bukan dimasjid, bukan di gedung pejabat, tapi bermula dari kampus! Ini kerja keras yang bagus dan progressnya juga mulai kita rasakan.
SMA/MA Linux itu cocok untuk mereka.