Langsung ke konten utama

Distro Terbaik Untuk Pemula Bag 1

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Bukan sekedar bercerita, namun apa yang saya tulis mungkin sedikit berguna, bagi yang masih bingung dengan ratusan distro linux yang ada di muka bumi ini. Manakah yang terbaik?.

Mana yang terbaik? itulah pertanyaan yang selalu ada dalam benak kawan-kawan yang baru ingin mencoba/menginstall linux dalam PC mereka. Hem... Saya akan coba bantu memberikan rekomendasi, dari Os pilihan saya pribadi dengan mempertimbangkan kemudahan dan kualitasnya.

Maaf jika apa yang saya sajikan miring sebelah, atau kurang lengkap menyuguhkan informasi. Oke, bismillah...

Ubuntu

Pilihan ini adalah pilihan paling rekomended, pengguna yang baru mengenal linux. Installah Ubuntu! jangan ragu.

Mengapa?
Karena:

1. Mudah. 
Yah kemudahan operasional inilah yang menjadikan ubuntu manjadi OS yang paling diminati pengguna baru, dari awal instalasi, pembagian partisi tak sebingung ketika saya mencoba distro lain hingga pengoprasiannya. tak diragukan lagi, Ubuntu OS yang sangat mudah dan sangat user friendly.

2. Best Community. 
Komunitas Ubuntu di Indonesia terbesar dan paling aktif dibanding dengan Fedora, Opensuse, Mandriva, Arch dan lainnya.
Saya sangat suka dengan komunitasnya (http://ubuntu-indonesia.com/ di kanal irc #ubuntu-indonesia) yang ramah-ramah, serta sigap membantu pengguna yang melaporkan masalah. Subhanallah... saya kagum dengan keramahan dan kesigapan baik admin maupun para usernya yang suka rela membantu. yah, yang saya kenal seperti kang Chiki, Backshirt (teman dece), Malsasa, Shofyan, Pragola_pati, Thrvers (om, namanya susah dieja), Nexsus, Sesuatu alias Integermanual, Nif, Yogisux, Sta dan lainnya) mereka begitu aktif dalam komunitas. Begitupun keaktifan para komunitasnya di dunia nyata, penggelaran kopdar (Kopi-darat, bahasa kerennya release party Ubuntu terutama jika rilis Ubuntu versi baru) aktif disosialisasikan pada masing-masing wilayah, Jakarta, Yogyakarta, Papua, Makasar dan lainnya.
Gambar dok. pribadi: Forum Ubuntu Indonesia

Gambar dok. pribadi: Kanal IRC #ubuntu-indonesia bisa tanya secara live dengan para master

3. Kekayaan software.
Harus saya akui, Ubuntulah yang memiliki begitu banyak koleksi software, dan kini akan bertambah dengan mulai banyak para developer yang melirik linux dari ubuntunya. bahkan mungkin dari debian, ubuntu lebih unggul karena dukungan PPA. Untuk hal ini Fedora, Opensuse Arch dan lain-lain masih tertinggal.

4. Kekayaan konten blogger.
Dampak dari banyaknya user Ubuntu diseluruh dunia adalah bertaburnya para blogger mereview Ubuntu serta mengulas berbagai tips, trik dan tutorial pemecahan masalah error pada ubuntu, jadi jika kita dapat masalah tak perlu bingung, karena ada teknisi Ubuntu yang menyebar luas di internet, tinggal di google.

5. GUI yang memukau.
Mungkin banyak para pengguna ubuntu yang tidak suka dengan Unity, tapi nyataannya Desktop Enviroment ini telah memukau banyak pengguna baru, serta memigrasiakan mereka dari Os windows. Entah benar atau tidak ada yang mengatakan Unity lebih cantik dibanding Windows 8.

6. Software up to date dengan PPA.
Mohon maaf jika ini salah, jika kita pakai distro-distro selain Ubuntu, belum tentu kita dapatkan fitur ini, yaitu mendapatkan paket software terbaru dalam OS kita tanpa upgrade OS, setahu saya debian adalah OS yang memiliki paket software yang jadul demi kestabilannya, entah bagaimana caranya upgrade paket-paketnya, saya belum tahu, begitupun pada fedora (revisi, ternyata fitur ini juga tersedia di fedora terima kasih pada mas Prima Yogi duta Indonesia untuk fedora yang sudah meluruskan), opensuse, dll, terkecuali arch/  rolling release OS, sedang ubuntu, dengan PPA software kita uptodate tanpa harus upgrade ke OS versi terbaru (ini hanya berlaku bagaimana dukungan developer terhadap OS ubuntu versi-versi lawas)

7. Banyak varian Desktop.
Ubuntu memiliki banyak varian desktopnya, ada:
1. Ubuntu: edisi default Unity info: http://ubuntu.com.
2. Kubuntu: edisi KDE, info: http://kubuntu.org.
3. Xubuntu: edisi Xfce, info: xubuntu.org.
4. Lubuntu: edisi Lxde, info: http://lubuntu.net.
5. Ubuntu-Gnome: edisi Gnome, info: http://ubuntugnome.org.
6. Ubuntu Studio: edisi Ubuntu untuk multemedia, info: ubuntu-studi.org.
7. Edubuntu: edisi Ubuntu untuk pendikikan, info: http://edubuntu.org.
8. Ubuntu For Women: Baru-baru ini Ubuntu mengadakan project untuk kaum hawa, lebih lanjut bisa dilihat di http://women.ubuntu.com.
Kita bebas memilih sesuai selera dan sesuai dengan spesifikasi komputer kita, mesinnya tetap ubuntu :D hanya Desktop Enviroment-nya yang berbeda.

8. Memiliki kemajuan yang pesat.
Ubuntu memiliki kemajuan yang amat pesat, developer-nye memiliki gagasan-gagasan yang segar demi menciptakan GUI linux yang mudah dan amat berguna bagi user awam. Memang rilis OS 6 bulan sekali terlalu cepat bagi penggunanya, namun kenyataan itu menjadi pemicu para developer untuk memunculkan inovasi baru, memberikan barbagai fitur terbaik tanpa harus mengorbankan kestabilan.

9. LTS Edition.
Semakin menarik, Ubuntu memiliki support yang panjang (4-5 tahun) dengan adanya edisi LTS (Long Term Service) sedang distro selain Ubuntu hanya CentOS, Suse dan Redhat yang memiliki fitur ini (ClearOS kurang tahu saya) itu pun OS-Os yang biasanya digunakan untuk server dan Super Computer, sedang Untuk Desktop hanya apa pada Ubuntu, Waw!.

10. Ubuntu Software Center.
Nah ini kelebihan Ubuntu yang baru dimiliki belum lama ini yaitu berupa Software center yang user-friendly seperti app store pada MacOS, atau Apps store Android, entahlah saya belum pernah lihat app store MacOS Pegang laptopnya saja belum pernah :D. Ini daya tarik baru bagi keluarga linux, yang sampai saat ini rata rata masih mengedapankan CLI untuk instalasi softwarenya, Ubuntu sudah memiliki GUI one Click yang sangat bagus (meskipun mencontek ide MacOS? entahlah.) GUI app installer Opensuse juga sudah lumayan bagus dengan yast.

11. Tunggu komentar teman, ada yang menambahkan?.

Sumber inspirasi: http://malsasa.wordpress.com/2013/04/27/panduan-memilih-distro-linux-untuk-pemula/
Konten artikel adalah pengalaman pribadi. Sebarkan seluas-luasnya jika tulisan ini berguna, dan lebih beradab jika sumbernya disertakan. Terimakasih.

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Setuju dengan tulisan di atas, saya pernah nge-fan Ubuntu juga. Memang betul Ubuntu sangat mudah untuk orang yang baru mulai aktif di dunia Linux, apalagi feature software center nya ....mantap.

    Tapi sekarang saya pindah Distro. Coba deh Manjaro xfce, yang berdasarkan Arch linux ini sungguh sangat menarik. Yang menurut saya lebih mudah dari Ubuntu:
    1. Kecepatan, kekuatan, dan efisiensi
    2. proses instalasi user-friendly
    3. Otomatis deteksi dan instalasi hardware komputer <----- mantap
    4. repositori sendiri yang didedikasikan untuk pengiriman paket perangkat lunak sepenuhnya diuji dan stabil

    official website:
    http://manjaro.org/get-manjaro/

    repo indo:
    http://alakulihal.blogspot.com.au/2013/05/pengumumaan-tersedianya-repository.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penjelasannya mantab!

      Hapus
    2. Ini maksudnya Mas Alakulihal komen di postingan Mas Alakulihal sendiri?? O_o?

      Hapus
    3. Oh, maaf kang. Itu bukan komentar saya, entah siapa mungkin mas se7time.

      Hapus
  3. Harus ada tulisan seperti ini, Kang Hammam. Berikan kepada teman-teman akang. Diutamakan yang belum tahu apa-apa. Dan jangan maki-maki mereka, berikan yang terhalus untuk mereka. Itulah cara menyayangi dalam Islam.

    BalasHapus
  4. mmm... kang, boleh saya koreksi mengenai openSUSE pada poin ke 6 dan poin 9 ?

    6. openSUSE juga memiliki sebuah portal aplikasi software yang didapatkan dari repositori personal para pemaket yang membuat paketnya di OBS (Open Build Service), bisa dilihat disni : software.opensuse.org/appstore, ini bisa disebut sebagai PPA-nya openSUSE, bahkan OBS ini tidak sekedar untuk openSUSE saja, melainkan distro lainnya seperti fedora, SUSE, RHEL, CentOS, Mandriva, bahkan Arch, Debian dan juga Ubuntu. OBS adalah sebuah proyek yang dikembangkan oleh openSUSE yang menyediakan layanan pemaketan otomatis untuk berbagai versi distribusi dengan sekali build.

    untuk lebih lanjut :
    http://openbuildservice.org/
    https://build.opensuse.org/
    http://en.opensuse.org/openSUSE:Build_Service

    9.openSUSE juga mempunyai sebuah varian yang dapat dikatakan LTS dan dikembangkan oleh relawan-relawan dari komunitas openSUSE (bukan dari dev openSUSE-nya sendiri, tidak seperti ubuntu) dengan nama "Evergreen", Evergeen ini memperpanjang dukungan pada versi openSUSE yang sudah dihentikan dukangannya oleh dev openSUSE.

    openSUSE juga mempunyai varian rolling release yang dinamakan "Tumbleweed", tapi tidak akan saya bahas disni, ini keluar dari topik :D

    Lebih lanjut mengenai evergreen : http://en.opensuse.org/Evergreen

    BalasHapus
  5. Ini komentar yang sangat berbobot, koreksi-koreksi.semacam inilah yang saya butuhkan untuk membuka wawasan saya pribadi dan kawan-kawan yang hanya mengenal ubuntu.

    Terimakasih banyak kang penjelasan berikut link referensinya.

    Saya punya PR untuk membuat postingan serupa tentang fedora, opensuse dan lainnya. Bag-2 Bag-3 ataupun mungkin sampai bagian ke 100.

    Ini penting untuk menguak hingga detail kelebihan masing-masing distro yang belum banyak diketahui.

    BalasHapus
  6. waktu pertama kali mengenal dunia linux, saya hanya tahu linux ya adalah linux, saya tidak punya teman orang IT ataupun orang penggiat linux. Jadi tidak ada rekomendasi apapun yang masuk ke telinga saya. :D, saat searching di google ketemulah PCLinuxOS 2007, karena ada tulisan linuxnya, ternyata setelah dicoba, sangat mudah dan menyenangkan. Behaviour dari os pclinuxos ini mirip-mirip windows, dengan kemudahan klik sana dan sini. Mungkin PCLinuxOS bisa dijadikan tambahan.. itu dari kaca mata user yang tidak tahu linux sama sekali disaat itu.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. @rosyid Menarik sekali kang, jujur, saya semakin penasaran dengan PCLinuxOS, beberapa teman pernah merekomendasikan PCLinuxOS sebagai Distro yang userfrendly, GUI dan begitu mudah digunakan. Ditambah lagi dengan rekomendasi kang rosyid semakin memperkukuh saya untuk mencobanya dan meleburnya dalam tulisan.
      Manjaro, OpenSUSE, Fedora, Mandriva dan PCLinuxOS menarik untuk diuji coba. Terimakasih masukannya.

      Hapus
  7. Kalao saya punya idola selain Ubuntu, Mint dam Fedora yaitu Slax
    Ya Slax distro linux yang ringan, simple, portable dan GUInya cantik. Slax terakhir udah versi 7.0 hanya dengan file instalasi sebesar 216 MB !!. Slax sangat ringan bisa diinstal pada komputer jadus sekalipun hanya dengan spek minimal mulai dai Intel 486 dengan ram 64 MB udah bisa merasakan kehebatan Slax. Slax bisa diinstal ke flashdisk dan dipakai booting dari flashdisk jadi tak perlu instal ke kompi. untuk download silakan ke
    http://www.slax.org/en/download.php
    bisa dalam bentuk iso buat CD dan tar buat portable flasdisk
    untuk aplikasi silakan ke http://www.slax.org/en/modules.php
    disana sudah disediakan repository yang cukup banyak aplikasinya.
    Semoga bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Azis zuardi8/7/13 8:56 AM

      nice info gan.., ane newbie di linux.., Mint dulu aah...

      Hapus
    2. Sama-sama sobat, semoga bermanfaat.

      Hapus
  8. Ikut nyimak dan komentar aja dah gan

    BalasHapus
    Balasan
    1. ​Makasih mas ​​Muhammad Dary Azhari ​​, lama blog ini tidak kedatangan tamu, kedatangan mas bikin suasana lebih seger aja he...he...

      Hapus
  9. nuhun infona sangat bermanfaat..., salam opensource..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kembali sahabat, perkembangan opesource juga bisa ditentukan para blogger macam kita. Mari bersemangat menulis.

      Hapus

Posting Komentar

Mari bijak dalam berkomentar, mengkritik dan memberi masukan itu menandakan kita mengerti apa yang ada pada tulisan ini, terimakasih.
Mari mencerdaskan bangsa ini.

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Wvdial di Linux Semua distro (XL, Telkomsel, Axis dan 3)

Wvidial adalah aplikasi yang menggunakan CLI untuk menghubungkan modem dengan internet, sampai saat ini masih menjadi aplikasi favorit pengguna sistem operasi Linux besed sebagai senjata onlinenya. Banyak kelebihannya: Mudah, agak simpel, run with CLI dan pastinya ringan. Dan kekurangannya itu lho, bagi pemula cara itu dianggap njelimet. Tak apa, asal bisa konek modemnya dan bisa digunakan untuk online sudah senang rasanya. Di windows lebih susah sebenarnya, karena harus install driver ini dan itu. Sedangkan di Linux tanpa driver, modem bisa jalan (dengan sedikit konfigurasi, dan perlu sedikit trik untuk sebagian modem yang belum support) Well, wvdial pokoknya mudah jika tau cara menggunakannya, bagaimana? Ikuti tutorial saya berikut: Install Pada dasarnya, hampir semua distro sudah tersedia wvdial secara default, tapi ada pula sebagian kecil yang sistemnya belum di tambahkan wvdial, jadi kita perlu install manual Debian/Ubuntu besed: $ sudo apt-get install wvdi

Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 2: OpenSUSE (UPDATE!)

Al Hamdulillah, masih diberi kesempatan Allah untuk menulis artikel ini, artikel yang sangat penting menurut saya . Mengapa? Karena saya tahu, sebenarnya banyak teman-teman yang ingin belajar atau beri'tikad baik menghilangkan kebiasaan membajak (Windows beserta softwarenya) dengan menggunakan Linux. Mereka ingin belajar namun masih ada banyak kendalanya, contoh paling mudah adalah kendala dalam memilih distro Linux yang cocok dan pas untuk mereka, ini mengingat ada banyak sekali distro Linux dengan berbagai variasinya, hingga para pemula bingung. Wal Hamdulillah setelah kemarin menulis Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 1 dan mendapat apresiasi yang baik dari teman-teman. Kali ini saya ingin menulis tema yang sama bagian 2. Saya mantap memilih distro OpenSUSE, tentunya dengan berdasarkan beberapa timbangan dan sudah langsung mencoba. Well, saya menggunakannya baru kisaran 1 bulan, ini menarik karena begitu mencoba langsung kerasan menggunakan ini dan memilih

Cara mengganti Repository OpenSUSE Menjadi Repository Lokal (Update 22-11-2013)

Assalamu'alaikum sobat muslim, terimakasih atas kunjungannya semoga apa yang saya tulis ini memberi wawasan dan manfaat bagi teman-teman yang belum tahu. Tutorial ini hanya sebagai pelengkap yang sudah ada dan untuk memperbanyak totorial OpenSUSE hingga teman-teman tak kesulitan mencarinya di search engine seperti Google.com Sebenarnya mengganti repository default OpenSUSE ke Repository lokal tidaklah rumit, bisa kita lakukan menggunakan terminal (manual) Maupun YaST (GUI mode), kedua-duanya sama mudah dan simpel. Daftar Repository lokal pilihan saya. Sebelum kita mengganti repo default OpenSUSE ke repo lokal, perlu kiranya kita memperhatikan mana kiranya yang memiliki kecepatan download paling pesat, nah disini saya hanya memilih 3 Repo yang tercepat menurut saya pribadi, tak ada bukti nyata yang bisa saya paparkan disini, namun saya memilih hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengakuan teman-teman, semoga bermanfaat.