Langsung ke konten utama

Hal Yang Dilakukan setelah install OpenSUSE 13.1

1. Gunakan Repository lokal.

Sebenarnya bukan keharusan sih menggunakan repository lokal khususnya pemabaca budiman yang mengguanak koneksi HDSPA, karena repository defaultnya bila kita melakukan instalasi atau update akan otomatis mencarikan/ mengoper ke repo terdekat denga wilayah kita. Namun sahabat yang mengguanak koneksi EDGE, sebagaimana pengalaman saya, menggunakan repository default sering kali terjadi error atau putus jaringan karena repo melakukan kerja 2 kali.

Nah bagi pembaca bediman bila internetnya lola alaias lemot, sebaiknya gunakan repository lokal.

a. Buka YaST > Software Repositories >
Klik Software Repository
b. Klik Edit, lalu ganti urlnya:
Klik Edit

2. openSUSE-13.1-Update                : http://kambing.ui.ac.id/opensuse/update/13.1/
3. openSUSE-13.1-Non-Oss             : http://kambing.ui.ac.id/opensuse/distribution/13.1/repo/non-oss/
4. openSUSE-13.1-Oss                     : http://kambing.ui.ac.id/opensuse/distribution/13.1/repo/oss/

Kemudian jangan lupa tambahkan pula repository Packman untuk instalasi install codec dan VLC

c. Klik Add > Specify URL > Isi Repository name dan URLnya dengan dibawah ini:


2. Update

a. Buka YaST > Online Update > Tunggu sebentar prosesnya, lalu klik accept.


3. Install paket rekomendasi.

Buka YaST > Software Management > lalu klik accpet Accept.



4. Install codec multimedia dan VLC
Karena secara default OpenSUSE tidak menyediakan codec-codec itu hingga kita tidak bisa membuka file audio dan video. Maka agar bisa membuka file tersebut kita install codecnya manual.

Ketikkan baris perintah berikut ke konsole/terminal:

$ sudo zypper install libxine2-codecs k3b-codecs ffmpeg lame gstreamer-0_10-plugins-bad gstreamer-0_10-plugins-ugly gstreamer-0_10-plugins-ugly-orig-addon gstreamer-0_10-plugins-ffmpeg vlc vlc-codecs

5. Install penghemat daya batrai laptop

$ sudo zypper install laptop-mode-tools

6. Install Google Chrome

a. Tambahkan repository berikut:


b. Ketikkan perintah berikut:

$ sudo zypper install google-chrome-stable

7. Menginstall Software pendukung.

Mungkin software yang disediakan OpenSUSE dirasa kurang cukup dan kita ingin install berbagai macam software/aplikasi lainnya, caranya berikut:

A. Bila kita belum tahu software apa yang akan kita install enakan kita gunakan Yast Software Management.

# Buka YaST > Software management > di form search kita cari software apa yang kiranya ingin diinstall. Bila sudah ketemu tinggal di chack list lalu klik Accpet.



# Ingin suatu aplikasi tapi kok di Software Management nggak ada? Nah kalau itu masalahnya coba kita buka browser Firefox, lalu buka website http://software.opensuse.org/. Pada kolom search kita cari aplikasi yang ingin di install, misal kamoso (aplikasi webcame KDE)

Lalu klik show unstable packages selanjutnya klik pada bagian 1 click install, save dan bukalah dokument .ymp dengan YaST.

Selanjutnya tinggal Next  dan Next.

8. Optimasi KDE agar lebih ringan dan gegas, disini ada hadiah buat pembaca budiman berupa ebook optimasi KDE.

Komentar

  1. terima kasih kang, ini yang ane cari..
    ane baru migrasi dari pengguna .deb ke opensuse 13.1

    yang ane rasain di opensuse 13.1 jauh lebih adem dengan de KDE.
    spek laptop : ASUS K45DR, AMD A8, ATI HD7470M 1GB, RAM 4GB.
    semua hardware terbaca baik di opensuse ini (lan,wlan,vga,bluetooth).

    Semoga ane bisa betah di opensuse 13.1 ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepek mas eboy emang jos tuh.

      Semoga tetap kerasan, amiin.

      Hapus
  2. Thanks infonya kang. Bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Al Hamdulillah mas bila tulisan sederhana ini bermanfaat.

      Hapus
  3. wah,beda bgt commandnya sama ubuntu.bisa jadi panduan saya nih kalo coba opensuse :)
    btw yast itu semacam system settings di KDE bukan yah?
    perlu dicoba bener2 nih opensuse

    BalasHapus
    Balasan
    1. Commandnya cuma beda antara zypper dengan apt mas Yogieza.

      YaST memang semacam system settings milik KDE, tapi tentu saja fungsinya berbeda karena YaST untuk system semacam kernel, boot, network, software manager, repository manager dll.

      Dan memang bener-bener harus dicoba mas :D.

      Hapus
  4. Sudah hampir 1 bulan install open suse 13.1, tampilannya joss dan lumayan ringan untuk netbook ane yang spek rendah.
    Axioo pico djj intel atom 1,66GHz, RAM 2GB
    Nah untuk multimedia emang belum running, dan ketemu ne blog yang sangat membantu...
    Ntar ane coba dech,,,
    O ya, untuk officenya share dunk gan, biar perfect...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aha, senasib kita mas. OpenSUSE KDE dinotebook saya juga ringan AMD APU E450.

      Untuk Libreoffice lihat postingan ini mas, super perfect: http://alakulihal.blogspot.com/2013/12/faenza-dan-kalahari-icon-untuk.html

      Hapus
  5. ingin bertanya : kmputer saya saat ini terinstall opensuse 12.3,
    pertanyaannya : adakah yang bisa memberi saya langka2 cara "upgrade" dari 12.3 ke 13.1

    trimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam mas Adi, pertanyaan yang menarik. Jika mas Adi ingin melakukan upgrade ikuti saja langkah-langkah pada website ini http://www.unixmen.com/upgrade-opensuse-12-3-opensuse-13-1/

      Saya pribadi belum pernah mencoba yang satu ini, mohon maaf atas keterbatasan pengalaman ini mas, tapi lain kali versi selanjutnya insya Allah jika tak ada halangan akan saya coba. Barokallah fiekum, terimakasih kunjungannya.

      Hapus
  6. Ass...Salam kenal ya Adi,Saya ijin kopas tutorial nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Welcome mas Firman, silahkan di copas. Dan lebih berterima kasih jika sumbernya disertakan pula.

      Hapus
  7. Makasih makasih banyak , sangat membantu mas :v / ,
    karena saya juga masih awam di opensuse ini

    ijin meninggalkan jejak :v /
    #tkj36lazuardi.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Fajar Lazuardi, kita sama-sama masih belajar dan sama-sama ingin berbagi manfaat buat temen lainnya, sip makasih jejaknya.

      Hapus

Posting Komentar

Mari bijak dalam berkomentar, mengkritik dan memberi masukan itu menandakan kita mengerti apa yang ada pada tulisan ini, terimakasih.
Mari mencerdaskan bangsa ini.

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Wvdial di Linux Semua distro (XL, Telkomsel, Axis dan 3)

Wvidial adalah aplikasi yang menggunakan CLI untuk menghubungkan modem dengan internet, sampai saat ini masih menjadi aplikasi favorit pengguna sistem operasi Linux besed sebagai senjata onlinenya. Banyak kelebihannya: Mudah, agak simpel, run with CLI dan pastinya ringan. Dan kekurangannya itu lho, bagi pemula cara itu dianggap njelimet. Tak apa, asal bisa konek modemnya dan bisa digunakan untuk online sudah senang rasanya. Di windows lebih susah sebenarnya, karena harus install driver ini dan itu. Sedangkan di Linux tanpa driver, modem bisa jalan (dengan sedikit konfigurasi, dan perlu sedikit trik untuk sebagian modem yang belum support) Well, wvdial pokoknya mudah jika tau cara menggunakannya, bagaimana? Ikuti tutorial saya berikut: Install Pada dasarnya, hampir semua distro sudah tersedia wvdial secara default, tapi ada pula sebagian kecil yang sistemnya belum di tambahkan wvdial, jadi kita perlu install manual Debian/Ubuntu besed: $ sudo apt-get install wvdi

Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 2: OpenSUSE (UPDATE!)

Al Hamdulillah, masih diberi kesempatan Allah untuk menulis artikel ini, artikel yang sangat penting menurut saya . Mengapa? Karena saya tahu, sebenarnya banyak teman-teman yang ingin belajar atau beri'tikad baik menghilangkan kebiasaan membajak (Windows beserta softwarenya) dengan menggunakan Linux. Mereka ingin belajar namun masih ada banyak kendalanya, contoh paling mudah adalah kendala dalam memilih distro Linux yang cocok dan pas untuk mereka, ini mengingat ada banyak sekali distro Linux dengan berbagai variasinya, hingga para pemula bingung. Wal Hamdulillah setelah kemarin menulis Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 1 dan mendapat apresiasi yang baik dari teman-teman. Kali ini saya ingin menulis tema yang sama bagian 2. Saya mantap memilih distro OpenSUSE, tentunya dengan berdasarkan beberapa timbangan dan sudah langsung mencoba. Well, saya menggunakannya baru kisaran 1 bulan, ini menarik karena begitu mencoba langsung kerasan menggunakan ini dan memilih

Cara mengganti Repository OpenSUSE Menjadi Repository Lokal (Update 22-11-2013)

Assalamu'alaikum sobat muslim, terimakasih atas kunjungannya semoga apa yang saya tulis ini memberi wawasan dan manfaat bagi teman-teman yang belum tahu. Tutorial ini hanya sebagai pelengkap yang sudah ada dan untuk memperbanyak totorial OpenSUSE hingga teman-teman tak kesulitan mencarinya di search engine seperti Google.com Sebenarnya mengganti repository default OpenSUSE ke Repository lokal tidaklah rumit, bisa kita lakukan menggunakan terminal (manual) Maupun YaST (GUI mode), kedua-duanya sama mudah dan simpel. Daftar Repository lokal pilihan saya. Sebelum kita mengganti repo default OpenSUSE ke repo lokal, perlu kiranya kita memperhatikan mana kiranya yang memiliki kecepatan download paling pesat, nah disini saya hanya memilih 3 Repo yang tercepat menurut saya pribadi, tak ada bukti nyata yang bisa saya paparkan disini, namun saya memilih hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengakuan teman-teman, semoga bermanfaat.