Langsung ke konten utama

Cara Membuat Linux (Ubuntu, OpenSUSE, Fedora, ArchLinux dan lainnya) Live USB di Terminal dengan Perintah "dd"

Sahabat budiman,

Kekuatan linux sebenarnya begitu besar jika kita mengerti lebih dalam command command di terminal, pekerjaan menjadi lebih ringan baik bagi user maupun komputer karena hanya perlu menjalankan beberapa kata baris perintah dan komputer juga mengerjakannya dengan gegas sebab tak menggunakan GUI/interface.

Dalam postingan ini kita bicara tentang cara membuat Linux live usb installer tanpa menggunakan software ketiga seperti Unetbootin, Pandrive, Imagewriter, LILI atau lainnya. Cukup dengan modal terminal dan baris perintah, betapa mudahnya bukan?

1. Siapkan file Isonya di /home/user/ biar lebih mudah. Sebagai contoh punya saya adalah Ubuntu 12.04.3 (ubuntu-12.04.3-desktop-i386.iso)

2. buka terminal/ konsole, lalu jalankan perintah berikut:

sudo dd if=~/ubuntu-12.04.3-desktop-i386.iso of=/dev/sdb

atau

sudo dd if=~/home/user/ubuntu-12.04.3-desktop-i386.iso of=/dev/sdb

Adakalanya partisi flashdisk terbaca sebagai sdc maka baris perintahnya sdb diganti sdc

Tunggu beberapa saat sampai selesai....

Komentar

  1. King Casino Login | All your games online and - Community Khabar
    Login ventureberg.com/ King Casino, worrione Play, and Win! Login King Casino, Play. Login King Casino, Play. Login King deccasino Casino, Play. Login King Casino, Play. Login 바카라 King Casino, Play. Login King Casino, communitykhabar

    BalasHapus

Posting Komentar

Mari bijak dalam berkomentar, mengkritik dan memberi masukan itu menandakan kita mengerti apa yang ada pada tulisan ini, terimakasih.
Mari mencerdaskan bangsa ini.

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Wvdial di Linux Semua distro (XL, Telkomsel, Axis dan 3)

Wvidial adalah aplikasi yang menggunakan CLI untuk menghubungkan modem dengan internet, sampai saat ini masih menjadi aplikasi favorit pengguna sistem operasi Linux besed sebagai senjata onlinenya. Banyak kelebihannya: Mudah, agak simpel, run with CLI dan pastinya ringan. Dan kekurangannya itu lho, bagi pemula cara itu dianggap njelimet. Tak apa, asal bisa konek modemnya dan bisa digunakan untuk online sudah senang rasanya. Di windows lebih susah sebenarnya, karena harus install driver ini dan itu. Sedangkan di Linux tanpa driver, modem bisa jalan (dengan sedikit konfigurasi, dan perlu sedikit trik untuk sebagian modem yang belum support) Well, wvdial pokoknya mudah jika tau cara menggunakannya, bagaimana? Ikuti tutorial saya berikut: Install Pada dasarnya, hampir semua distro sudah tersedia wvdial secara default, tapi ada pula sebagian kecil yang sistemnya belum di tambahkan wvdial, jadi kita perlu install manual Debian/Ubuntu besed: $ sudo apt-get install wvdi

Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 2: OpenSUSE (UPDATE!)

Al Hamdulillah, masih diberi kesempatan Allah untuk menulis artikel ini, artikel yang sangat penting menurut saya . Mengapa? Karena saya tahu, sebenarnya banyak teman-teman yang ingin belajar atau beri'tikad baik menghilangkan kebiasaan membajak (Windows beserta softwarenya) dengan menggunakan Linux. Mereka ingin belajar namun masih ada banyak kendalanya, contoh paling mudah adalah kendala dalam memilih distro Linux yang cocok dan pas untuk mereka, ini mengingat ada banyak sekali distro Linux dengan berbagai variasinya, hingga para pemula bingung. Wal Hamdulillah setelah kemarin menulis Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 1 dan mendapat apresiasi yang baik dari teman-teman. Kali ini saya ingin menulis tema yang sama bagian 2. Saya mantap memilih distro OpenSUSE, tentunya dengan berdasarkan beberapa timbangan dan sudah langsung mencoba. Well, saya menggunakannya baru kisaran 1 bulan, ini menarik karena begitu mencoba langsung kerasan menggunakan ini dan memilih

Cara mengganti Repository OpenSUSE Menjadi Repository Lokal (Update 22-11-2013)

Assalamu'alaikum sobat muslim, terimakasih atas kunjungannya semoga apa yang saya tulis ini memberi wawasan dan manfaat bagi teman-teman yang belum tahu. Tutorial ini hanya sebagai pelengkap yang sudah ada dan untuk memperbanyak totorial OpenSUSE hingga teman-teman tak kesulitan mencarinya di search engine seperti Google.com Sebenarnya mengganti repository default OpenSUSE ke Repository lokal tidaklah rumit, bisa kita lakukan menggunakan terminal (manual) Maupun YaST (GUI mode), kedua-duanya sama mudah dan simpel. Daftar Repository lokal pilihan saya. Sebelum kita mengganti repo default OpenSUSE ke repo lokal, perlu kiranya kita memperhatikan mana kiranya yang memiliki kecepatan download paling pesat, nah disini saya hanya memilih 3 Repo yang tercepat menurut saya pribadi, tak ada bukti nyata yang bisa saya paparkan disini, namun saya memilih hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengakuan teman-teman, semoga bermanfaat.