Langsung ke konten utama

Manjaro 0.8.7 Telah Rilis

Alakulihal City | Pengguna distro Manjaro Linux kini kembali diberi kabar kembira dengan rilisnya Manjaro versi rilis 0.8.7 yang berisi fitur dan paket terbaru setelah melewati tahap pengembangan dan uji coba untuk memastikan versi stabil.

Bagi sobat yang belum tahu, Manjaro adalah distro Linux yang menggunakan model Rolling Release mengikuti induknya Arch Linux, Rolling Release maksudnya kita menginstall Manjaro cukup sekali tanpa menunggu versi rilis terbaru, karena update software dan sistem akan berjalan selamanya, selama Manjaro masih terinstall dalam komputer kita.

Nah, dirilis terbaru ini apa saja perbedaannya?

Menurut catatan rilis di blog manjaro, dan yang buktikan adalah versi 0.8.7 menggunakan live installer baru (xfce), Display Managernya menggunakan Mint Display Manager (Xfce) Slim Display Manager (Openbox) dan ada banyak perubahan dalam antarmuka xfce (karena baru Xfce yang saya coba)



Dalam web resmi berikut fitur yang tersedia di Media livenya:

       Kernel: 3.4.59 LTS
    Xorg: 1.14.2
    Webbrowser: Firefox 22.0.1
    Email Client: Thunderbird 17.0.8 (XFCE only)
    Media Player: VLC 2.0.8a,
    Package Manager: Pamac 0.7.5.2 (XFCE), Octopi 0.2.0 (Openbox)
    Whisker Menu 1.1.1 (XFCE only)
    Mint Display Manager 1.3.1 (XFCE only)
    Slim Display Manager 1.3.5 (Openbox only)
    Manjaro Settings Manager 0.1.2
    Live-Installer 0.8.7
    Minimalistic XFCE 4.10 Desktop (XFCE only)
    Minimalistic Openbox 3.5.0 Desktop (Openbox only)
    PA-mixer replaced pn-mixer and volumeicon
    Better pulseaudio support
    Latest free and proprietary drivers




Manjaro Openbox

Manjaro Openbox

Manjaro Openbox

Manjaro Openbox



Sumber: http://manjaro.org/2013/08/26/manjaro-0-8-7-hits-the-wild/


Selamat Menikmati sobat!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Wvdial di Linux Semua distro (XL, Telkomsel, Axis dan 3)

Wvidial adalah aplikasi yang menggunakan CLI untuk menghubungkan modem dengan internet, sampai saat ini masih menjadi aplikasi favorit pengguna sistem operasi Linux besed sebagai senjata onlinenya. Banyak kelebihannya: Mudah, agak simpel, run with CLI dan pastinya ringan. Dan kekurangannya itu lho, bagi pemula cara itu dianggap njelimet. Tak apa, asal bisa konek modemnya dan bisa digunakan untuk online sudah senang rasanya. Di windows lebih susah sebenarnya, karena harus install driver ini dan itu. Sedangkan di Linux tanpa driver, modem bisa jalan (dengan sedikit konfigurasi, dan perlu sedikit trik untuk sebagian modem yang belum support) Well, wvdial pokoknya mudah jika tau cara menggunakannya, bagaimana? Ikuti tutorial saya berikut: Install Pada dasarnya, hampir semua distro sudah tersedia wvdial secara default, tapi ada pula sebagian kecil yang sistemnya belum di tambahkan wvdial, jadi kita perlu install manual Debian/Ubuntu besed: $ sudo apt-get install wvdi

Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 2: OpenSUSE (UPDATE!)

Al Hamdulillah, masih diberi kesempatan Allah untuk menulis artikel ini, artikel yang sangat penting menurut saya . Mengapa? Karena saya tahu, sebenarnya banyak teman-teman yang ingin belajar atau beri'tikad baik menghilangkan kebiasaan membajak (Windows beserta softwarenya) dengan menggunakan Linux. Mereka ingin belajar namun masih ada banyak kendalanya, contoh paling mudah adalah kendala dalam memilih distro Linux yang cocok dan pas untuk mereka, ini mengingat ada banyak sekali distro Linux dengan berbagai variasinya, hingga para pemula bingung. Wal Hamdulillah setelah kemarin menulis Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 1 dan mendapat apresiasi yang baik dari teman-teman. Kali ini saya ingin menulis tema yang sama bagian 2. Saya mantap memilih distro OpenSUSE, tentunya dengan berdasarkan beberapa timbangan dan sudah langsung mencoba. Well, saya menggunakannya baru kisaran 1 bulan, ini menarik karena begitu mencoba langsung kerasan menggunakan ini dan memilih

Cara mengganti Repository OpenSUSE Menjadi Repository Lokal (Update 22-11-2013)

Assalamu'alaikum sobat muslim, terimakasih atas kunjungannya semoga apa yang saya tulis ini memberi wawasan dan manfaat bagi teman-teman yang belum tahu. Tutorial ini hanya sebagai pelengkap yang sudah ada dan untuk memperbanyak totorial OpenSUSE hingga teman-teman tak kesulitan mencarinya di search engine seperti Google.com Sebenarnya mengganti repository default OpenSUSE ke Repository lokal tidaklah rumit, bisa kita lakukan menggunakan terminal (manual) Maupun YaST (GUI mode), kedua-duanya sama mudah dan simpel. Daftar Repository lokal pilihan saya. Sebelum kita mengganti repo default OpenSUSE ke repo lokal, perlu kiranya kita memperhatikan mana kiranya yang memiliki kecepatan download paling pesat, nah disini saya hanya memilih 3 Repo yang tercepat menurut saya pribadi, tak ada bukti nyata yang bisa saya paparkan disini, namun saya memilih hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengakuan teman-teman, semoga bermanfaat.