Sebenernya sudah cukup lama OpenSUSE 13.2 ini dirilis yakni di awan November 2014 kemarin, namun baru kali ini Alakulihal berkesempatan mencicipinya secara live install (belum ada perangkat yang bisa dicoba secara real, atau barang kali ada sobat yang baik hati mendonasikan laptop bekasnya kepada admin, jelek-jelek nggak masalah asal semua hardwarenya dipastikan masih berjalan dengan baik.
|
Kemegahan KDE dalam OpenSUSE 13.2 |
Meski tak banyak perubahan OpenSUSE terbaru ini semakin disempurnakan, desktop KDEnya diperbarui dari versi sebelumnya 4.11 menjadi 4.14 rasanaya cukup nanggung juga kenapa tidak langsung menggunakan KDE 5 seperti Kubuntu.
Namun mengingan Novell SUSE Linux Enterprise yang menggunakan opensuse sebagai pengembangan dari distro bisnis mereka, tentu tidak mau main-main dengan pilihannya, KDE 4.14 diyakini sudah cukup stabil dibanding KDE 5 yang belum lama rilis.
Pada edisi ini, opensuse menggunakan kernel Linux 3.16 yang menyertakan perbaikan pada driver opensource NVidia serta beberapa fitur baru untuk grafis Intel dan AMD. Pada kernel ini juga sudah diperbaiki peforma file system Btrfs dan XFS hal ini semakin membuat developer OpenSUSE merekomendasikan para user untuk menggunakan BTRFS sebagai file system untuk partisi /root dan XFS untuk partisi /home. Mengenai apa itu file system, BTRFS dan XFS bisa di cari di google.
Terus terang Opensuse merupakan distro favorit saya nomor wahid yang sampai sekarang belum tergantikan, Sayangnya dibalik kecantikannya ada hal yang saya keluhkan sejak versi 13.1 yakni Opensuse menjadi sangat lelet ketika di uji di Live Installer tapi begitu sobat install secara permanen bisa dibilang dia cukup kebut meski masih kalah dibanding distro lain yang menggunakan KDE seperti Slackware atau NetRunner yang beru kemarin saya coba.
|
Amarok Music Player: Harus install codec lebih dulu |
|
Spesifikasi laptop yang saya gunakan |
|
YaST system setting satu-satunya di dunia Linux. |
|
Setting desktop |
|
Ksyguards system monitor |
Dua pesona yang ada dalam OpenSUSE yang tak pernah pudar dimata saya:
1. YaST: Ngoprek sistem tanpa harus menggunakan terminal.
2. DeltaRPM: Penghemat kuota ketika ada update sistem.
Untuk screenshot OpenSUSE Gnome akan menyusul insya Allah.
Dan terakhir saya tak pernah berhenti berharap, semoga kelak OpenSUSE menyediakan live installer untuk desktop LXDE atau Xfce, agar laptop agar laptop jadul turut bisa menikmati distro ringan tanpa harus download OpenSUSE full version 4 GB.
Komentar
Posting Komentar
Mari bijak dalam berkomentar, mengkritik dan memberi masukan itu menandakan kita mengerti apa yang ada pada tulisan ini, terimakasih.
Mari mencerdaskan bangsa ini.