Langsung ke konten utama

Review Kubuntu 14.04 LTS Trusty Tahr

Linux memang menyenangkan banyak varian dan banyak pula pilihan. Kemarin, demi ingin merasakan Kubuntu LTS yang menggunakan KDE 4.13 versi desktop paling anyar yang dimiliki KDE membuat saya bertekad untuk menjajalnya.

Saya download di jam tengah malam menggunakan paket Loop Telkomsel. Karena dewasa ini Telkomsel bisa dibilang paling murah karena ada layanan 3Gnya (di desa saya nggak ada 3G lain selain Telkomsel hahaha...). Walau dasarnya masih lelet ya tapi masih jauh lebih baik dari jarangan EDGE 2G.

Pagi hari...
Di dampingi dengan kopi panas, saya bikin bootablenya live usb menggunakan Unetbootin yang sudah tersemat sistem operasi OpenSUSE tercinta ini. Well, tak lama selesailah urusan live bootable... Saatnya uji coba.

Beberapa hal yang membuat saya terkesan dan harus mengakui kejantanan yang dimiliki oleh Kubuntu 14.04 ini.

1. Baru menggunakan versi Live, Kubuntu masih saja gesit gerak sana dan sini, luar biasa. Teringat ketika saya menggunakan OpenSUSE versi live minta ampun leletnya, sampai sekarang saya nggak ngerti apa sebab lelet itu. Tapi perbandingan antara Kubuntu 14.04 dengan OpenSUSE 13.1 dalam hal kegesitan 9-2

2. Perubahan suasana, ada beberapa hal yang menciptakan kondisi ini apalagi saya biasa menggunakan OpenSUSE 13.1 tentunya suasananya jauh berbeda.

  • Network-Manager, network manager yang tersemat pada Kubuntu ini cantik sekali dan begitu profesional, lebih-lebih saat menghubungkan modem, signal bar juga terbaca dengan baik. Pada edsi sebelum-belumnya mungkin belum ada network manager keren ini.




Modem Huawei pun sudah dikenali tipenya, biasanya hanya dideteksi sebagai modem Huawei saja.



  • KDE Telepaty Instant Messaging, akhirnya muncul juga IM yang lebih baik dari Kopete lebih terintrigasi dan nyaman dari Kopete. Suasana semakin mengharu biru.

Suasana chat menggunakan KDE Telepaty lebih nyaman dari pada menggunakan Kopete, asiknya nyata.
  • Tak ada hang, lag. dan not responding. Walau baru pagi tadi saya nyoba, sampai saat ini belum ada maslaah laptop hang yang menyebabkan terpaksa harus restart paksa. Pada OpenSUSE 13.1 saya mengalami ini, barang kali sepesifikasi laptop yang kurang memadai.
3. Tool konfigurasi semakin lengkap. Di Kubuntu memang tidak ada tool se keren YaST di OpenSUSE, meski begitu tim developer terus memperbaiki kekurangan dan menambal ketidak sempurnaan. Diantaranya ialah berusaha melengkapi alat-alat untuk mengkonfigurasi desktop agar semakin customizable dan flexible.


4. Aakhirnya dengan desktop yang gesit dan stabil ini membuat saya merencanakan menjadikan Kubuntu sebagai sistem operasi bagi laptop ini selama mungkin.



Komentar

  1. tak coba lah kapan kapan.... hehehe

    BalasHapus
  2. lebih cantik, lebih responsip dari versi LTS sebelumnya.
    notifikasi terkesan lebih interaktif ... atau lebih cerewet tepatnya. hihihi...
    sedikit problem yg saya temui, saya gak bisa muter video lewat VLC gak tau kenapa. dah direinstall juga tetep gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Disaya bisa lho mas, atau mungkin harus install kubuntu codec? coba dulu deh.

      Hapus
  3. kekurangan saya adalah tidak memiliki laptop "sendiri" masih bagi2.. yang membuat saya takut untuk install LINUX ;'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba dong install linux di warnet mas Anonim, hehehe. Laptop sekarang banyak yang murah lho, ga perlu yang baru, ane juga ni beli yang second, baru dipakai 1 bulan tapi harga udah banting setengah juta. Lumayan.

      Hapus
  4. Bro tau solusinya ga Kubuntu 14.04 saya inject ke USB jalanain live bisa tapi masalah timbul disaat menjalankan instalasi, selalu crash di 35% terus, Pencerahannya dong bro, Terimakasih ..

    BalasHapus
  5. sy minta tlg untuk dibntu utk install maktabah syamilah pada kubuntu... sy ikuti tutorial di youtube tapi blm brhasil hnya smp tmpilan muka

    BalasHapus

Posting Komentar

Mari bijak dalam berkomentar, mengkritik dan memberi masukan itu menandakan kita mengerti apa yang ada pada tulisan ini, terimakasih.
Mari mencerdaskan bangsa ini.

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Wvdial di Linux Semua distro (XL, Telkomsel, Axis dan 3)

Wvidial adalah aplikasi yang menggunakan CLI untuk menghubungkan modem dengan internet, sampai saat ini masih menjadi aplikasi favorit pengguna sistem operasi Linux besed sebagai senjata onlinenya. Banyak kelebihannya: Mudah, agak simpel, run with CLI dan pastinya ringan. Dan kekurangannya itu lho, bagi pemula cara itu dianggap njelimet. Tak apa, asal bisa konek modemnya dan bisa digunakan untuk online sudah senang rasanya. Di windows lebih susah sebenarnya, karena harus install driver ini dan itu. Sedangkan di Linux tanpa driver, modem bisa jalan (dengan sedikit konfigurasi, dan perlu sedikit trik untuk sebagian modem yang belum support) Well, wvdial pokoknya mudah jika tau cara menggunakannya, bagaimana? Ikuti tutorial saya berikut: Install Pada dasarnya, hampir semua distro sudah tersedia wvdial secara default, tapi ada pula sebagian kecil yang sistemnya belum di tambahkan wvdial, jadi kita perlu install manual Debian/Ubuntu besed: $ sudo apt-get install wvdi

Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 2: OpenSUSE (UPDATE!)

Al Hamdulillah, masih diberi kesempatan Allah untuk menulis artikel ini, artikel yang sangat penting menurut saya . Mengapa? Karena saya tahu, sebenarnya banyak teman-teman yang ingin belajar atau beri'tikad baik menghilangkan kebiasaan membajak (Windows beserta softwarenya) dengan menggunakan Linux. Mereka ingin belajar namun masih ada banyak kendalanya, contoh paling mudah adalah kendala dalam memilih distro Linux yang cocok dan pas untuk mereka, ini mengingat ada banyak sekali distro Linux dengan berbagai variasinya, hingga para pemula bingung. Wal Hamdulillah setelah kemarin menulis Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 1 dan mendapat apresiasi yang baik dari teman-teman. Kali ini saya ingin menulis tema yang sama bagian 2. Saya mantap memilih distro OpenSUSE, tentunya dengan berdasarkan beberapa timbangan dan sudah langsung mencoba. Well, saya menggunakannya baru kisaran 1 bulan, ini menarik karena begitu mencoba langsung kerasan menggunakan ini dan memilih

Cara mengganti Repository OpenSUSE Menjadi Repository Lokal (Update 22-11-2013)

Assalamu'alaikum sobat muslim, terimakasih atas kunjungannya semoga apa yang saya tulis ini memberi wawasan dan manfaat bagi teman-teman yang belum tahu. Tutorial ini hanya sebagai pelengkap yang sudah ada dan untuk memperbanyak totorial OpenSUSE hingga teman-teman tak kesulitan mencarinya di search engine seperti Google.com Sebenarnya mengganti repository default OpenSUSE ke Repository lokal tidaklah rumit, bisa kita lakukan menggunakan terminal (manual) Maupun YaST (GUI mode), kedua-duanya sama mudah dan simpel. Daftar Repository lokal pilihan saya. Sebelum kita mengganti repo default OpenSUSE ke repo lokal, perlu kiranya kita memperhatikan mana kiranya yang memiliki kecepatan download paling pesat, nah disini saya hanya memilih 3 Repo yang tercepat menurut saya pribadi, tak ada bukti nyata yang bisa saya paparkan disini, namun saya memilih hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengakuan teman-teman, semoga bermanfaat.