Langsung ke konten utama

Mount Otomatis Partisi NTFS (Windows) Atau Partisi Lainnya di OpenSUSE

Alakulihalblog | Redaksi Alakulihal hadir kembali lagi menyapa hangat para sahabat sekalian, setelah beberapa saat kami vakum lantaran beberapa halangan yang membuat kami menuliskan tulisan-tulisan baik berupa berita maupun tutorial.

Pada sistem openSUSE ada beberapa hal yang mengganjal, terutama bagi pengguna dualboot (openSUSE- Windows) mengapa? Itu lantara partisi windows NTFS tidak langsung termount otomatis saat startup. Jika kita ingin membukan partisi yang menggunakan NTFS harus melakukan mount manual.

Lalu bagaimana caranya supaya partisi NTFS kita bisa mount otomatis? Ternyata mudah sekali sobat. Berikut kami paparkan tutorial sederhana ini:

1. $ cat /etc/fstab contoh hasilnya pada notebook saya:

LABEL=OpenSUSE       /                    xfs        defaults              1 1
/dev/disk/by-id/ata-WDC_WD5000BPVT-60HXZT3_WD-WXH1A71T6279-part7 swap                 swap       defaults              0 0
/dev/disk/by-id/ata-WDC_WD5000BPVT-60HXZT3_WD-WXH1A71T6279-part5 /home                ext4       defaults              1 2


2. Buka Gparted, Sda ke berapa yang digunakan partisi NTFS itu? Contoh pada gambar ini adalah Sda6.


3. Pada KDE gunakan perintah ini:

$ kdesu kwrite /etc/fstab

Pada Gnome gunakan perintah ini:

$gksu gedit /etc/fsab

4. Copy dan paste-kan dibawahnya tulisan ini:

“/dev/disk/by-id/ata-WDC_WD5000BPVT-60HXZT3_WD-WXH1A71T6279-part5” Tanpa tanda petik, gantilah part5 menjadi part6 (ini tergantung partisi NTFS kita pada Sda berapa). Lalu tambahkan keterangan seperti pada gambar:

5. Untuk menambah partisi lain baik NTFS maupun bukan, caranya sama seperti diatas.


6. Reboot/ restart, lalu coba buka partisi windows atau partisi lain yang sebelumnya harus melakukan mount manual. Apakah sudah otomatis? Jika sobat bingung, silahkan komentar!






Komentar

  1. terimakasih mas,berguna buat saya,terutama mau play musik/film.
    salam opensuse :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam mas Hilman, Al Hamdulillah jika tutorialnya bermanfaat :D. Maju terus...

      Hapus

Posting Komentar

Mari bijak dalam berkomentar, mengkritik dan memberi masukan itu menandakan kita mengerti apa yang ada pada tulisan ini, terimakasih.
Mari mencerdaskan bangsa ini.

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Wvdial di Linux Semua distro (XL, Telkomsel, Axis dan 3)

Wvidial adalah aplikasi yang menggunakan CLI untuk menghubungkan modem dengan internet, sampai saat ini masih menjadi aplikasi favorit pengguna sistem operasi Linux besed sebagai senjata onlinenya. Banyak kelebihannya: Mudah, agak simpel, run with CLI dan pastinya ringan. Dan kekurangannya itu lho, bagi pemula cara itu dianggap njelimet. Tak apa, asal bisa konek modemnya dan bisa digunakan untuk online sudah senang rasanya. Di windows lebih susah sebenarnya, karena harus install driver ini dan itu. Sedangkan di Linux tanpa driver, modem bisa jalan (dengan sedikit konfigurasi, dan perlu sedikit trik untuk sebagian modem yang belum support) Well, wvdial pokoknya mudah jika tau cara menggunakannya, bagaimana? Ikuti tutorial saya berikut: Install Pada dasarnya, hampir semua distro sudah tersedia wvdial secara default, tapi ada pula sebagian kecil yang sistemnya belum di tambahkan wvdial, jadi kita perlu install manual Debian/Ubuntu besed: $ sudo apt-get install wvdi

Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 2: OpenSUSE (UPDATE!)

Al Hamdulillah, masih diberi kesempatan Allah untuk menulis artikel ini, artikel yang sangat penting menurut saya . Mengapa? Karena saya tahu, sebenarnya banyak teman-teman yang ingin belajar atau beri'tikad baik menghilangkan kebiasaan membajak (Windows beserta softwarenya) dengan menggunakan Linux. Mereka ingin belajar namun masih ada banyak kendalanya, contoh paling mudah adalah kendala dalam memilih distro Linux yang cocok dan pas untuk mereka, ini mengingat ada banyak sekali distro Linux dengan berbagai variasinya, hingga para pemula bingung. Wal Hamdulillah setelah kemarin menulis Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 1 dan mendapat apresiasi yang baik dari teman-teman. Kali ini saya ingin menulis tema yang sama bagian 2. Saya mantap memilih distro OpenSUSE, tentunya dengan berdasarkan beberapa timbangan dan sudah langsung mencoba. Well, saya menggunakannya baru kisaran 1 bulan, ini menarik karena begitu mencoba langsung kerasan menggunakan ini dan memilih

Cara mengganti Repository OpenSUSE Menjadi Repository Lokal (Update 22-11-2013)

Assalamu'alaikum sobat muslim, terimakasih atas kunjungannya semoga apa yang saya tulis ini memberi wawasan dan manfaat bagi teman-teman yang belum tahu. Tutorial ini hanya sebagai pelengkap yang sudah ada dan untuk memperbanyak totorial OpenSUSE hingga teman-teman tak kesulitan mencarinya di search engine seperti Google.com Sebenarnya mengganti repository default OpenSUSE ke Repository lokal tidaklah rumit, bisa kita lakukan menggunakan terminal (manual) Maupun YaST (GUI mode), kedua-duanya sama mudah dan simpel. Daftar Repository lokal pilihan saya. Sebelum kita mengganti repo default OpenSUSE ke repo lokal, perlu kiranya kita memperhatikan mana kiranya yang memiliki kecepatan download paling pesat, nah disini saya hanya memilih 3 Repo yang tercepat menurut saya pribadi, tak ada bukti nyata yang bisa saya paparkan disini, namun saya memilih hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengakuan teman-teman, semoga bermanfaat.