Langsung ke konten utama

[Fixed] Paket Yang Terinstall Lebih Baru Daripada Di Repo (ManjaroLinux)

Masalah ini sering saya temui pada manjaro, yaitu ketika kita melakukan cek update ada aplikasi yang lebih uptodate dari yang ada pada repository, padahal sesungguhnya tidak demikian, karena kita tak pernah install/update dari sumber/repository lain.

Nah agar kembali semula ikuti tips sederhana berikut:

1. Buka terminal lalu ketik perintah

$ sudo pacman-mirrors-g

Tunggu prosesnya

2. Tulis lagi perintah

$ sudo pacman -syy

3. Tulis lagi perintah

$ sudo pacman -syu

Silahkan cek, masalah yang kita alami selesai.

Komentar

  1. mas hamam.. ni arkan.. masi ingaat kan? hehe
    setelah saya install opensuse.. masalah pertama pun datang.. grub punya si mas manjaro hilang tak berbekas.. apakah perlu saya menginstal ulang si manjaaro? thanks sebelumnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Al Hamdulillah saya masih nunggu-nunggu pertanyaan mas arkan :). Soal grub Manjaro yang hilang tak berbekas memang selayaknya sudah hilang karena sudah "ditindih" oleh grub OpenSUSE.

      Jadi pada saat grub opensuse terbuka nanti akan ada pilihan OS 1. OpenSUSE 2. bla...bla... 3. bla...bla... 4. Manjaro 5. bla... Nah disitulah letak Manjaro kita, jadi bukan hilang tapi pindah tempat.

      Tapi bila mana pada list grub itu tak ada pilihan Manjaro,
      1. coba mas masuk ke OpenSUSE > buka terminal > sudo os-prober

      hammam@linux-vnn4:~> sudo os-prober
      root's password:
      No volume groups found
      /dev/sda1:Manjaro Linux (0.8.8):ManjaroLinux:linux


      Begitu nanti hasilnya.

      2. Buka YaST> System > Boot Loader> pada Boot Loader yang awalnya Grub2 ganti ke "Do not install any Boot Loader", lalu OK.

      2. Buka lagi YaST> System > Boot Loader> pada Boot Loader yang awalnya "Do not install any Boot Loader" ganti menjadi Grub2, lalu Ok lagi.

      Reboot, coba perhatikan hasilnya apakah pada grub openSUSE distro Manjaro sudah terlist belum? Coba dulu yang ini mas. Tetap semangat.

      Hapus
  2. wah mas cpet bget respon nyaa :D
    kebetulaan saya lagi update online ni mas.. dengan kecepatan donlod nya yg agak kalah dengan kcepatan respon mas hammam hehehe.. karna perlu reboot.. sepertinya saya akan mencoba nya nanti.. thanks atas respon nya mas :D :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah, itu hanya kebetulan saja mas :) juga nggak ngira responnya hanya terkait beberapa menit.

      Asal jangan kapok mampir kemari saya cukup senang.

      Hapus
  3. saya ga bakalan kapok kok.. :D

    jdi udaah saya cobak tutorialnya mas hammam .. tp dr hasil terminal hanya tertulis "no Volumes Group" sedangkan manjaro nya tidak keluar..
    setelah saya coba dari yast.. swaktu reboot yg berubah hanya tampilan nya aja mas...
    knp ya?

    btw os pertama saya instal manjaro linux 0.8.8 di /dev/sda1 dengaan label manjaro boot
    di /dev/sda2 itu adalah manjaro swap
    di /dev/sda3 itu saya extended menjadi 2 paartisi lagi menjadi xfs seperti tips mas hammam dan
    di /dev/sda4 adalah home
    kira2 ada yang salah dari sini mas hammam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Berubah bagaimana mas? Harusnya setelah apa yang dilakukan pada YaST Manjaro terdeteksi pada grub2 OpenSUSE.

      2.Nggak ada. Tapi biar lebih rapi yang extended home dan swap aja mas. Sda 1 > Manjaro Sda 2 > OpenSUSE.

      Hapus
    2. 1. ga ada manjaro pada list.. tetap list awal.. tpi tak ada tema nya mas..

      2. harus di instal ulang ga mas?

      oh ya yang bumblebee itu ga bisa jalan di netbook ya mas?

      Hapus
    3. Oh ya mas hampir lupa, dulu trik saya ketika mengalami kejadian ini.

      a. Masuk OpenSUSE > buka Dolphin File Manager > Buka partisi tempat terinstallnya Manjaro >

      b. Bila sudah terbuka, tutup lagi > $ sudo grub2-mkconfig -o /boot/grub2/grub.cfg > coba cek hasilnya dengan $ sudo os-prober >

      c. Kali ini saya yakin insya Allah 98 % akan berhasil.

      1. Soal ga ada temanya nggak masalah mas, dan tidak perlu install ulang.

      2. Bisa tapi saya belum tau caranya.

      Hapus
    4. still not working mas.. kyknya uda error nih yang manjaro nya hehe. thanks ya mas hammam

      Hapus
  4. Asalamu'alaikum mas hammam apa kabar ni? setelah saya instal ulang alhamdulillah bisa dual boot dgan manjaro. setelah beberapa bulan (sebanarnya ga lama :D ) ada beberapa pertanyaan lg ni mas? apakah mas keberatan? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Justru menyenangkan kalau saya bisa membantu, mas arkan kenapa bgini sungkan?

      Mari kita lanjutkan diskusinya.

      Hapus
    2. hehe maaf atas telat balas nya.. jadi begini mas.. saya punya beberapa pertanyaan (mudah2an mas ngak pusing hehe)
      1. repositori.. apakah saat kita ingin mendownload program. wajib untuk mennambahkan repositori.? dan ada beberapa yang saya donlod kemudian ketika saya meng-instal program itu keluar peringatan "this installation will broke your sistem" dan hasilnya memang iya. ketika saya lagi ngoprek2an tiba2 yang layar hanya keluar isi" perintah.

      2. internet wajib ya mas hammam. kebetulan saya mahasiswa juga tak tebal isi dompet hiks. mas hammam bisa kasi rekom mgkin buaat modem ?

      nah 2 pertanyaan dulu ya.. kbtulan saya lagi lupa ni mu nanya apa lagi hehehe

      Hapus
    3. Dear mas Arkan.

      1. Repository default + Packman sebenarnya sudah cukup lengkap jadi, tidak wajib kita nambah repository. Tinggal buka YaST > Software management > cari software yang kita inginkan lalu install.

      Boleh tau programnya apa saja yang bikin keluar peringatan tersebut mas Arkan?

      2. Internet wajib, dan kebetulan buat yang kantongnya nipis, OpenSUSE termasuk distro yang bukan gila update plus dengan fitur deltaRPMnya membuat update 50 % lebih hemat. Tapi deltarpm yang berguna bagi software2 yang terdapat dari repository resmi (repository bawaan).

      Soal modem rekomendasi saya yang bermerek Huawei. Punya saya Huawei E220 mantab abis, nggak gampang panas. Tapi tergantung mas Arkan. Asal modemnya bukan yang murahan, pilih yang harga standar tapi kualitasnya terjamin.

      Sebelum beli modem baca dulu review2 dari google.

      Semoga membantu, siap menjawab pertanyaan berikutnya :D.

      Hapus

Posting Komentar

Mari bijak dalam berkomentar, mengkritik dan memberi masukan itu menandakan kita mengerti apa yang ada pada tulisan ini, terimakasih.
Mari mencerdaskan bangsa ini.

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Wvdial di Linux Semua distro (XL, Telkomsel, Axis dan 3)

Wvidial adalah aplikasi yang menggunakan CLI untuk menghubungkan modem dengan internet, sampai saat ini masih menjadi aplikasi favorit pengguna sistem operasi Linux besed sebagai senjata onlinenya. Banyak kelebihannya: Mudah, agak simpel, run with CLI dan pastinya ringan. Dan kekurangannya itu lho, bagi pemula cara itu dianggap njelimet. Tak apa, asal bisa konek modemnya dan bisa digunakan untuk online sudah senang rasanya. Di windows lebih susah sebenarnya, karena harus install driver ini dan itu. Sedangkan di Linux tanpa driver, modem bisa jalan (dengan sedikit konfigurasi, dan perlu sedikit trik untuk sebagian modem yang belum support) Well, wvdial pokoknya mudah jika tau cara menggunakannya, bagaimana? Ikuti tutorial saya berikut: Install Pada dasarnya, hampir semua distro sudah tersedia wvdial secara default, tapi ada pula sebagian kecil yang sistemnya belum di tambahkan wvdial, jadi kita perlu install manual Debian/Ubuntu besed: $ sudo apt-get install wvdi

Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 2: OpenSUSE (UPDATE!)

Al Hamdulillah, masih diberi kesempatan Allah untuk menulis artikel ini, artikel yang sangat penting menurut saya . Mengapa? Karena saya tahu, sebenarnya banyak teman-teman yang ingin belajar atau beri'tikad baik menghilangkan kebiasaan membajak (Windows beserta softwarenya) dengan menggunakan Linux. Mereka ingin belajar namun masih ada banyak kendalanya, contoh paling mudah adalah kendala dalam memilih distro Linux yang cocok dan pas untuk mereka, ini mengingat ada banyak sekali distro Linux dengan berbagai variasinya, hingga para pemula bingung. Wal Hamdulillah setelah kemarin menulis Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 1 dan mendapat apresiasi yang baik dari teman-teman. Kali ini saya ingin menulis tema yang sama bagian 2. Saya mantap memilih distro OpenSUSE, tentunya dengan berdasarkan beberapa timbangan dan sudah langsung mencoba. Well, saya menggunakannya baru kisaran 1 bulan, ini menarik karena begitu mencoba langsung kerasan menggunakan ini dan memilih

Cara mengganti Repository OpenSUSE Menjadi Repository Lokal (Update 22-11-2013)

Assalamu'alaikum sobat muslim, terimakasih atas kunjungannya semoga apa yang saya tulis ini memberi wawasan dan manfaat bagi teman-teman yang belum tahu. Tutorial ini hanya sebagai pelengkap yang sudah ada dan untuk memperbanyak totorial OpenSUSE hingga teman-teman tak kesulitan mencarinya di search engine seperti Google.com Sebenarnya mengganti repository default OpenSUSE ke Repository lokal tidaklah rumit, bisa kita lakukan menggunakan terminal (manual) Maupun YaST (GUI mode), kedua-duanya sama mudah dan simpel. Daftar Repository lokal pilihan saya. Sebelum kita mengganti repo default OpenSUSE ke repo lokal, perlu kiranya kita memperhatikan mana kiranya yang memiliki kecepatan download paling pesat, nah disini saya hanya memilih 3 Repo yang tercepat menurut saya pribadi, tak ada bukti nyata yang bisa saya paparkan disini, namun saya memilih hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengakuan teman-teman, semoga bermanfaat.