Langsung ke konten utama

Mempercantik Xfce Desktop Enviroment 1 (Edisi Pemula)*

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tulisan ini semoga memberi pencerahan kepada teman-teman yang baru bermigrasi dari Desktop lain (gnome, KDE dan Unity) khususnya yang belum lama mengenal Linux.

Yah, linux itu punya banyak desktop enviroment, jadi jika ditanya linux (maksudnya adalah distro) apa yang paling cantik? Jawabannya, tergantung desktopnya.

Xfce sendiri tergolong desktop yang sederhana, ringan dan lumayan komprehensif di kelasnya. Dibanding dengan Lxde, Enlightment, Razor-qt dan beberapa desktop yang belum saya kenali. Sangat customizable walau tak se ekstrim KDE (super customizable) namun dibandingkan dengan desktop yang sekelasnya xfce boleh dikatakan unggul.

Yah, tak banyak basa-basi yang ingin saya sampaikan, langsung saja kita bermain mencoba mengubah xfce jadi desktop elegan.

Tulisan ini untuk kawan yang benar-benar pemula yang ingin mengetahui dasar-dasarnya mempercantik Xfce Desktop.

1. Instalasi
Hampir semua distro menyediakan iso yang desktopnya menggunakan Xfce, Debian, Ubuntu dengan xubuntu, Linux Mint juga ada versi xfce, Fedora dengan fedora spinnya dan lain-lain. Bagi distro Linux sobat yang belum tersedia desktop xfce, silahkan di coba cara instalasi berikut:

a. Debian/Ubuntu/Linux Mint:
$ sudo apt-get install xfce4

b. Fedora
$ sudo yum install xfce4

c. OpenSUSE
$ sudo zypper install xfce4

d. Arch Linux
$ sudo pacman -S xfce4

Jika sudah terinstall, coba logout dan atur sessionnya di login managernya, selain bagian username dan password ata kotak yang digunakan untuk mengganti desktop enviroment

2. Mengubah theme

a. Silahkan buka ini:
http://alakulihal.blogspot.com/2013/10/koleksi-theme-terbaik-untuk-xfce-desktop.html

Koleksi saya pribadi, theme-theme xfce yang keren dan jempolan.

Atau cari theme xfce di http://xfce-look.org atau di http://deviantart.com sangat banyak di jumpai dan cantik-cantik pula.

Jika sudah buka thunar dengan user root:
$ sudo thunar

lalu copykan folder theme (jika sebelumnya theme berbentuk .zip atau tar.gz diesktrak dulu) lalu letakkan di /usr/share/themes/

b. Settings >> Setting Manager >> Appearance >> Style >> Pilih theme yang terinstall
Pilih theme pada menu tab style.

3. Mengubah windows manager

Settings >> Windows Manager >> Style >> Pilih windows manager.


Biasanya theme windows manager (namanya xfwm) sudah ada pada folder theme yang kita install ke /usr/share/themes

4. Mempercantik Panel

Pengaturan:
Settings >> Setting Manager>> Panel. Nah disni kita melakukan tweak pada panel.
Atau bisa juga dengan klik kanan pada area panel > Panel > Panel Preferences >

Hal-hal penting:
(Display menu tab)
Centang lock panel: Untuk menjadikan panel terkunci tak bisa di pindah-pindah peletakannya
Arrow size (pixel): Untuk pengaturan besar

(Appearance)
Background: Pengaturan background panel, ada tiga pilihan: none (menggunakan style sistem atau tema), solid color (dengan warna yang kita pilih) background image (menggunakan gambar, saya punya sedikit koleksi untuk itu)

(Items)
Silahkan menambah plugin dan launcher apa saja yang akan ditampilkan pada panel,

5. Mengaktifkan Compositor

Compositor digunakan untuk transparasi pada desktop Xfce, walau belum semuanya kompatibel dengan baik seperti Cairo Dock. Tapi umumnya sudah berjalan dengan apik dengan hanya mengaktifkan compositor.


Settings > Window Manager Tweaks > Compositor > centang pada bagian Enable display compositing > Centang seperti pada gambar berikut:

*Tulisan ini masih dalam tahap penulisan, dan belum lengkap. Mohon maaf...

Komentar

  1. kalau saya biasanya cuma bikin folder .themes aja di home, ntar file theme hasil donlotan tinggal diekstrak ke situ. jadi nggak repot-repot buka thunar root :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dimasukin root biar aman mas. Karena khususnya saya suka bersih2 file2 di /home.

      Hapus
  2. kalo menghapus atau menghilangkannya caranya gimana ya mas, saya sudah cba menghapusnya tapi saat login masih tetep bisa dibuka

    BalasHapus

Posting Komentar

Mari bijak dalam berkomentar, mengkritik dan memberi masukan itu menandakan kita mengerti apa yang ada pada tulisan ini, terimakasih.
Mari mencerdaskan bangsa ini.

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Wvdial di Linux Semua distro (XL, Telkomsel, Axis dan 3)

Wvidial adalah aplikasi yang menggunakan CLI untuk menghubungkan modem dengan internet, sampai saat ini masih menjadi aplikasi favorit pengguna sistem operasi Linux besed sebagai senjata onlinenya. Banyak kelebihannya: Mudah, agak simpel, run with CLI dan pastinya ringan. Dan kekurangannya itu lho, bagi pemula cara itu dianggap njelimet. Tak apa, asal bisa konek modemnya dan bisa digunakan untuk online sudah senang rasanya. Di windows lebih susah sebenarnya, karena harus install driver ini dan itu. Sedangkan di Linux tanpa driver, modem bisa jalan (dengan sedikit konfigurasi, dan perlu sedikit trik untuk sebagian modem yang belum support) Well, wvdial pokoknya mudah jika tau cara menggunakannya, bagaimana? Ikuti tutorial saya berikut: Install Pada dasarnya, hampir semua distro sudah tersedia wvdial secara default, tapi ada pula sebagian kecil yang sistemnya belum di tambahkan wvdial, jadi kita perlu install manual Debian/Ubuntu besed: $ sudo apt-get install wvdi

Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 2: OpenSUSE (UPDATE!)

Al Hamdulillah, masih diberi kesempatan Allah untuk menulis artikel ini, artikel yang sangat penting menurut saya . Mengapa? Karena saya tahu, sebenarnya banyak teman-teman yang ingin belajar atau beri'tikad baik menghilangkan kebiasaan membajak (Windows beserta softwarenya) dengan menggunakan Linux. Mereka ingin belajar namun masih ada banyak kendalanya, contoh paling mudah adalah kendala dalam memilih distro Linux yang cocok dan pas untuk mereka, ini mengingat ada banyak sekali distro Linux dengan berbagai variasinya, hingga para pemula bingung. Wal Hamdulillah setelah kemarin menulis Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 1 dan mendapat apresiasi yang baik dari teman-teman. Kali ini saya ingin menulis tema yang sama bagian 2. Saya mantap memilih distro OpenSUSE, tentunya dengan berdasarkan beberapa timbangan dan sudah langsung mencoba. Well, saya menggunakannya baru kisaran 1 bulan, ini menarik karena begitu mencoba langsung kerasan menggunakan ini dan memilih

Cara mengganti Repository OpenSUSE Menjadi Repository Lokal (Update 22-11-2013)

Assalamu'alaikum sobat muslim, terimakasih atas kunjungannya semoga apa yang saya tulis ini memberi wawasan dan manfaat bagi teman-teman yang belum tahu. Tutorial ini hanya sebagai pelengkap yang sudah ada dan untuk memperbanyak totorial OpenSUSE hingga teman-teman tak kesulitan mencarinya di search engine seperti Google.com Sebenarnya mengganti repository default OpenSUSE ke Repository lokal tidaklah rumit, bisa kita lakukan menggunakan terminal (manual) Maupun YaST (GUI mode), kedua-duanya sama mudah dan simpel. Daftar Repository lokal pilihan saya. Sebelum kita mengganti repo default OpenSUSE ke repo lokal, perlu kiranya kita memperhatikan mana kiranya yang memiliki kecepatan download paling pesat, nah disini saya hanya memilih 3 Repo yang tercepat menurut saya pribadi, tak ada bukti nyata yang bisa saya paparkan disini, namun saya memilih hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengakuan teman-teman, semoga bermanfaat.