Langsung ke konten utama

Resize/ Mengecilkan Icon Desktop Ubuntu 2d Pada Ubuntu 12.04

Tanpa basa-basi yah sobat, seperti di ketahui bersama, pada ubuntu 12.04 ubuntu secara default menyediakan 2 desktop enviroment atau disingkat DE, 1. Ubuntu [3d] 2. Ubuntu 2d,

meskipun keduanya memiliki wajah antarmuka yang sama tapi kenyataannya DE ubuntu 2d memiliki sangat minim fitur, contoh ketika saya coba membuka MyUnity di DE ubuntu 2d, lebih dari separuh fitur tidak bisa digunakan. Diantaranya ubuntu 2d tidak bisa di resize iconnya baik melalui background manager bahkan di ubuntu MyUnity.

Lalu gimana cara meresize? Apa mutlak tidak bisa? Ternyata bisa sobat, meski dengan cara manual tapi sangat mudah dan cepat.

Langsung saja yah:

1. buka terminal (Ctrl + Alt + T)
2. buka perintah berikut ini ==>> sudo gedit /usr/share/unity-2d/shell/Shell.qml





Ganti angka width-nya jadi 50, defaultnya di notebook saya sih 65
jika sudah, save dan tutup.














3. kembali buka di teminal sobat
==>> sudo gedit /usr/share/unity-2d/shell/common/IconTile.qml

silahkan ganti sesuka sobat, ukuran icon pada launcher unity-nya, defaultnya Width: 48 heigth: 48, saya ganti Width: 38 heigth: 38, jika sudah save dan tutup,
jika sudah di save dan tutup













4. tulis kembali di terminal ==>> sudo gedit /usr/share/unity-2d/shell/launcher/LauncherList.qml
jika sudah save dan tutup
 





















Ganti nilai:
property int tileSize: 44 (terserah anda, tapi klo mengikuti tutorial ini nilainya 44)
property int selectionOutlineSize: 56 (juga terserah, defaultnya nilai outline 65 kalo nggak salah)
Jika sudah selesai, save dan tutup.



Logout' restart kompuer sobat! Rasakan hasilnya!



NB: jika ukuran Icon dan Launcher masih kurang nyaman, silahkan ganti nilai2 yang di ganti diatas.

sumber: http://liberiangeek.net/2012/06/resize-unity-2d-launcher-in-ubuntu-12-04-precise-pangolin/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Wvdial di Linux Semua distro (XL, Telkomsel, Axis dan 3)

Wvidial adalah aplikasi yang menggunakan CLI untuk menghubungkan modem dengan internet, sampai saat ini masih menjadi aplikasi favorit pengguna sistem operasi Linux besed sebagai senjata onlinenya. Banyak kelebihannya: Mudah, agak simpel, run with CLI dan pastinya ringan. Dan kekurangannya itu lho, bagi pemula cara itu dianggap njelimet. Tak apa, asal bisa konek modemnya dan bisa digunakan untuk online sudah senang rasanya. Di windows lebih susah sebenarnya, karena harus install driver ini dan itu. Sedangkan di Linux tanpa driver, modem bisa jalan (dengan sedikit konfigurasi, dan perlu sedikit trik untuk sebagian modem yang belum support) Well, wvdial pokoknya mudah jika tau cara menggunakannya, bagaimana? Ikuti tutorial saya berikut: Install Pada dasarnya, hampir semua distro sudah tersedia wvdial secara default, tapi ada pula sebagian kecil yang sistemnya belum di tambahkan wvdial, jadi kita perlu install manual Debian/Ubuntu besed: $ sudo apt-get install wvdi

Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 2: OpenSUSE (UPDATE!)

Al Hamdulillah, masih diberi kesempatan Allah untuk menulis artikel ini, artikel yang sangat penting menurut saya . Mengapa? Karena saya tahu, sebenarnya banyak teman-teman yang ingin belajar atau beri'tikad baik menghilangkan kebiasaan membajak (Windows beserta softwarenya) dengan menggunakan Linux. Mereka ingin belajar namun masih ada banyak kendalanya, contoh paling mudah adalah kendala dalam memilih distro Linux yang cocok dan pas untuk mereka, ini mengingat ada banyak sekali distro Linux dengan berbagai variasinya, hingga para pemula bingung. Wal Hamdulillah setelah kemarin menulis Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 1 dan mendapat apresiasi yang baik dari teman-teman. Kali ini saya ingin menulis tema yang sama bagian 2. Saya mantap memilih distro OpenSUSE, tentunya dengan berdasarkan beberapa timbangan dan sudah langsung mencoba. Well, saya menggunakannya baru kisaran 1 bulan, ini menarik karena begitu mencoba langsung kerasan menggunakan ini dan memilih

Cara mengganti Repository OpenSUSE Menjadi Repository Lokal (Update 22-11-2013)

Assalamu'alaikum sobat muslim, terimakasih atas kunjungannya semoga apa yang saya tulis ini memberi wawasan dan manfaat bagi teman-teman yang belum tahu. Tutorial ini hanya sebagai pelengkap yang sudah ada dan untuk memperbanyak totorial OpenSUSE hingga teman-teman tak kesulitan mencarinya di search engine seperti Google.com Sebenarnya mengganti repository default OpenSUSE ke Repository lokal tidaklah rumit, bisa kita lakukan menggunakan terminal (manual) Maupun YaST (GUI mode), kedua-duanya sama mudah dan simpel. Daftar Repository lokal pilihan saya. Sebelum kita mengganti repo default OpenSUSE ke repo lokal, perlu kiranya kita memperhatikan mana kiranya yang memiliki kecepatan download paling pesat, nah disini saya hanya memilih 3 Repo yang tercepat menurut saya pribadi, tak ada bukti nyata yang bisa saya paparkan disini, namun saya memilih hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengakuan teman-teman, semoga bermanfaat.