Langsung ke konten utama

Literasi Dini & Bom Influencer Ledakkan Ibu-Ibu Muda Belanja Buku Anak by Hamam ID

 


Akhir-akhir ini buku anak menjadi tranding dikalangan orang tua, pandemi ini memang mengajarkan kita banyak hal salah satunya kesadaran terhadap pendidikan. Ibu-ibu muda bahkan sudah mulai mempersiapkan pendidikan anak sejak balita, edukasi apa yang bisa mereka berikan terhadap anak yang baru beberapa bulan terlahir.

Disatu sisi produsen buku anak juga mulai menggeliat karena banyak sekali peminat buku-buku edukasi anak. Ini menunjukkan era sudah mulai berubah, pola pendidikan sudah berbeda, tak dipungkiri, era internet merupakan pemicunya.

Influencer adalah BOM

Bagi saya influencer ini mempengaruhi banyak hal, apa yang mereka bagikan akan mempengaruhi followernya, ketika yang mereka bagikan adalah hal yang positif akan memberi dampak yang serupa bagi followernya.

Yang saya amati dari istri saya sendiri yang seorang aktifis instagram. Akunnya mengikuti artis & influencer edukatif, dari mereka yang suka sharing tema pasutri, kehamilan, konsultan pergendongan, keluarga, pendidikan anak sampai soal interior rumah pun di ikuti, pengaruh mereka banyak yang mengubah pola pikir istri. Apalagi kalau sudah review ini itu gesture tubuhnya jadi hijau, bakat alami shopingnya menggelayut manja dipelukan saya.

” Mas, ini bagus lho, Kata Tasya kamila bilang gini….”

“Ehmm… Sayang… Tasya Fa… ngeriview ini enak baget wanginya, tahan lama harus nyoba ini… beli ya?? Emot :Manja.

“Mas beli ini ya, itu anu ngerivew gendongan ini bagus… bagus… buanget, murah bla… bla….”

Rayuan ini adalah bakat alami istri sebagai sales ketika melihat sesuai yang harus dibeli tapi si suami tidak antusias wk…wk…wk…

Ya itulah influencer memang bom, mempengaruhi dan meledakkan keinginan ibu-ibu. Terus apa korelasinya dengan buku anak yang trending akhir-akhir ini? Yap, bener banget. Sekarang banyak influencer ibu-ibu muda yang membagikan pengalaman kesenangannya mengurus anak. Mereka juga membagikan step by step, day by day bersama si kecil. Tentu buku-buku anak tak lepas dari perhatian influencer ini, bagaimana mengajari huruf abjad, huruf hijaiyah, membacakan cerita-cerita nabi, dogeng kancil dan lain sebagainya.

Keseruan itu ternyata seru juga untuk ditonton, jadi hiburan, jadi inspirasi, dan tanpa sadar jadi menu konsumsi kehidupan followers-nya. Mereka mulai mencari buku yang digunakan sang Selebram.

 Selengkapnya baca tulisan saya di blog HamamID: https://hamam.id/1786/literasi-dini-bom-influencer-ledakkan-ibu-ibu-muda-belanja-buku-anak/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Wvdial di Linux Semua distro (XL, Telkomsel, Axis dan 3)

Wvidial adalah aplikasi yang menggunakan CLI untuk menghubungkan modem dengan internet, sampai saat ini masih menjadi aplikasi favorit pengguna sistem operasi Linux besed sebagai senjata onlinenya. Banyak kelebihannya: Mudah, agak simpel, run with CLI dan pastinya ringan. Dan kekurangannya itu lho, bagi pemula cara itu dianggap njelimet. Tak apa, asal bisa konek modemnya dan bisa digunakan untuk online sudah senang rasanya. Di windows lebih susah sebenarnya, karena harus install driver ini dan itu. Sedangkan di Linux tanpa driver, modem bisa jalan (dengan sedikit konfigurasi, dan perlu sedikit trik untuk sebagian modem yang belum support) Well, wvdial pokoknya mudah jika tau cara menggunakannya, bagaimana? Ikuti tutorial saya berikut: Install Pada dasarnya, hampir semua distro sudah tersedia wvdial secara default, tapi ada pula sebagian kecil yang sistemnya belum di tambahkan wvdial, jadi kita perlu install manual Debian/Ubuntu besed: $ sudo apt-get install wvdi

Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 2: OpenSUSE (UPDATE!)

Al Hamdulillah, masih diberi kesempatan Allah untuk menulis artikel ini, artikel yang sangat penting menurut saya . Mengapa? Karena saya tahu, sebenarnya banyak teman-teman yang ingin belajar atau beri'tikad baik menghilangkan kebiasaan membajak (Windows beserta softwarenya) dengan menggunakan Linux. Mereka ingin belajar namun masih ada banyak kendalanya, contoh paling mudah adalah kendala dalam memilih distro Linux yang cocok dan pas untuk mereka, ini mengingat ada banyak sekali distro Linux dengan berbagai variasinya, hingga para pemula bingung. Wal Hamdulillah setelah kemarin menulis Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 1 dan mendapat apresiasi yang baik dari teman-teman. Kali ini saya ingin menulis tema yang sama bagian 2. Saya mantap memilih distro OpenSUSE, tentunya dengan berdasarkan beberapa timbangan dan sudah langsung mencoba. Well, saya menggunakannya baru kisaran 1 bulan, ini menarik karena begitu mencoba langsung kerasan menggunakan ini dan memilih

Cara mengganti Repository OpenSUSE Menjadi Repository Lokal (Update 22-11-2013)

Assalamu'alaikum sobat muslim, terimakasih atas kunjungannya semoga apa yang saya tulis ini memberi wawasan dan manfaat bagi teman-teman yang belum tahu. Tutorial ini hanya sebagai pelengkap yang sudah ada dan untuk memperbanyak totorial OpenSUSE hingga teman-teman tak kesulitan mencarinya di search engine seperti Google.com Sebenarnya mengganti repository default OpenSUSE ke Repository lokal tidaklah rumit, bisa kita lakukan menggunakan terminal (manual) Maupun YaST (GUI mode), kedua-duanya sama mudah dan simpel. Daftar Repository lokal pilihan saya. Sebelum kita mengganti repo default OpenSUSE ke repo lokal, perlu kiranya kita memperhatikan mana kiranya yang memiliki kecepatan download paling pesat, nah disini saya hanya memilih 3 Repo yang tercepat menurut saya pribadi, tak ada bukti nyata yang bisa saya paparkan disini, namun saya memilih hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengakuan teman-teman, semoga bermanfaat.