Langsung ke konten utama

Postingan

Lebaran...

(Alakulihal City) | Akhir-akhir ini saya sedang galau memilih template yang pas nan cocok buat blog tercinta ini, sudah pasang-copot-pasang-copot belum nemu template yang sesuai selera. Sebenarnya ada sih yang secara fisik sesuai, namun setelah saya perhatikan ada saja hal yang kurang (semacam bug dalam template). Bukan soal fitur yang jadi prioritas saya, tapi kecepatan dan terlihat simple saja, hingga ketika dipandang tidak banyak aneh-anehnya karena itu yang disukai pembaca instan (seperti saya sendiri). Jika dalam blog terlalu banyak hal yang mengganggu, itu bahkan saya sendiri tidak akan nyaman. Yah, meski tidak hari ini esok, lusa atau kapanpun sesuai takdirnya semoga blog ini menemukan baju yang cocok meski lebaran telah lewat :D. Sobat sekalian, Saya Hammam pemilik blog ini, mengucapkan Innalillahi wainna ilahi roji'un dengan berakhirnya Romadhon tahun ini, sekaligus mengucapkan selamat Hari Raya 'Iedul Fitri taqobbalallahu minna waminkum semoga amal ibadah kita

Kesan pertama menggunakan Fedora 19

1. Kestabilan koneksi internet setelah saya ubah dns default Fedora # gedit /etc/resolv.conf menjadi: nameserver 8.8.8.8 nameserver 8.8.4.4 Sebelumnya cara diatas sudah saya coba di OpenSUSE walaupun ada perubahan signifikan, namun tetap saja sering kali koneksi terputus, sangat mengganggu terlebih saat melakukan update/ install aplikasi. 2. Gnome 3.8 lebih ringan dari pada Gnome 3.6 yang pernah saya coba di Fedora 18, 3. Intergasi Empathy dengan Gnome cukup sangat menarik, Ini fitur yang tidak saya dapat di KDE (dengan OS OpenSUSE) 4. Presto si penghemat kuota berjalan sangat lancar dan cepat dibanding deltarpm milik OpenSUSE. 5. Gnome 3.8 tampil dengan begitu menawan Upgrade pertama 479 Mb Menjadi hanya 137 Mb berkat fitur presto Nah selain kesan diatas, saya juga ingin mengungkapkan kekecewaan saya terhadap Gnome shell, User Interfacenya terlalu rumit apalagi ketka kita menggunakan beberapa aplikasi aktif, akan terasa sulit berpindah dari

Open Office 4 Telah Rilis

Setelah lama OpenOffice dianggap mati suri karena tidak menampakkan tanda-tanda projectnya akan terus berjalan disababkan banyak kontributor yang berpindak ke project LibreOffice milik The Document Fondation, project ini adalah hasil ketidakpuasan setelah OpenOffice dibeli dan lisensinya dipegang oleh Oracle, karena ditakutkan kedepannya OpenOffice digunakan Oracle untuk kepentingan-kepentingan komersial. Beberapa hari lalu OpenOffice, hadir kembali dengan agak mengejutkan dengan rilis barunya versi 4, Open Office 4 hadir dengan begitu perubahan interface, penambahan fitur dan perbaikan beberapa bug. Oh ya setidaknya ada dua hal yang saya amati cukup tajam: 1. perubahan besar terhadap dalam interfacenya, menggunakan UI sidebar. 2. Apache menekankan bahwa OpenOffice tetap Opensource agar user tidak dihantui dengan kemungkinan-kemungkinan jika kelak OpenOffice menjadi Office komersial. Berikut adalah terjemahan (menggunakan google translate dengan beberapa editan sa

Kenapa Linux Sulit Berkembang Di Tanah Nusantara Indonesia?

(Alakulihal City) Tulisan ini hanya Opini saya pribadi soal kenapa sistem operasi berlambang pinguin itu sulit berkembang di tanah air tercinta ini. Padahal jika kita bandingkan soal fitur, jelas Linux OS tak kalah dengan fitur-fitur Windows, Soal kemudahan juga, linux zaman taun 90'an sudah jauh berbeda dengan zaman 2013 ini baik segi interface maupun operasinya. Jika sobat menggunakan OpenSUSE (distro linux yang paling GUI dan userfriendly menurut saya) maka kemudahan linux akan sangat terasa. Soalnya porsi penggunakan command line sudah sangat minim, prosentase hampir 95 % kita hanya perlu melakukan konfigurasi menggunakan YaST. Jika kita mengukur soal tampilan desktopnya. Duh, linux memiliki Desktop Enviroment yang memiliki perkembangan sangat pesat. Ambil contohlah, Linux memiliki Gnome yang cantik, KDE yang menawan, Xfce yang cepat, Lxde yang ringan Unity yang keren (masa depan DE Unity menurut saya akan gembilang, ditambah lagi Ubuntu melahirkan Ubuntu Phone, den

Nyicipi Kingsoft Office for Linux

Malam ini saya lagi coba menulis coretan dengan WPS atau Kingsoft Office, sebuah software office suite yang digadang-gadang akan menjadi office enterprise di Linux, saya baca itu dari forum wps.community.org yang ditulis oleh salah seorang kontributornya. Nah, tulisan ini adalah kesimpulan dari awal hingga proses pecobaan saya menggunakan Kingsoft Office 9 Alpha: Kelebihannya: GUInya cantik sangat mirip dengan Microsoft Office 2007/ 2010/ 2013 yang menggunakan muc up ribbon, sebuah fitur yang belum dimiliki libre office. Saya berharap Libre Office bertransformasi user interfacenya agar lebih baik dan cantik walaupun tak harus serupa dengan ribbon Microsoft Office. Ketika download installernya, satu hal yang bisa saya simpulkan, bahwa Kingsoft Office ini memiliki ukuran installer yang sangat kecil hanya 138 Mb untuk paket .rpm, hampir sama besarnya dengan Libre Office Suite (Writer, Calc, Impress, draw, math dan base) tapi jauh lebih kurus dibanding dengan Microsof

Catatan kecil OpenSUSE: Tidak Bisa buka YaST karena Zypper masih aktif atau sebaliknya

AlakulihalCity | Mungkin sobat lain juga pernah mengalami hal yang sama, saat kita ingin menggunakan YaST untuk update, konfigurasi repository dan software namun tidak bisa kemudian muncul warning semacam ini (lskjfsldjfsdalsdjfls jsjdlfkjasl) Atau saat menggunakan Zypper waktu update, instalasi software maupun yang lainnya, gagal kemudian keluar warning seperti ini (kklsdjfaslkjsa lksdlksf), itu sebenarnya pada saat kita membuka YaST ada aplikasi lain yang tengah berjalan secara underground aplikasi itu kemungkinan hanya dua jika tidak zypper ya YaST. Beberapa hari lalu ada teman yang menanyakan cara menangani masalah ini di forum OpenSUSE, mas Andi Sugandi memberikan sulusi yang sangat mudah. Su -c 'kill -9 3109' 3109 adalah angka yang muncul pada warning yang menghantui kita :D, selesai. Coba sobat kembali melakukan Zypper atau YaST insya Allah tak ada hambatan. Ket: Ini contohnya, dalam gambar ada angka 25572. Sesuai contoh diatas maka perintahn