Langsung ke konten utama

Internet Cepat Dengan SSH, VPN dan Proxy

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillah...

Beberapa hari saya galau dengan speed internet yang memprihatinkan, maklumlah sebagai pelanggan internet di desa harus memahami kondisi, terutama kondisi signal.

Belum lama ini didesa saya telah hadir signal UMTS/ HDSPA alias 3G/ 3.5G al hamdulillah, walau sebenarnya masiha ada tapinya, speed downloadnya memang lebih baik dari EDGE, namun karena di desa ya speed downloadnya paling tinggi cuma sampai 150 kb/s itupun tidak vakum alias speed tidak stabil hanya waktu-waktu tertentu speed download bisa nyudul angka itu. Normalnya cuma antara 30-50 kb/s.

Dengan segenap hati, saya ingin mencari solusi terbaik dan melalui jalur yang legal, saya mulai mencoba internet dengan proxy, ssh dan vpn (vpn belum nyoba). Al hasil koneksi lebih stabil (menggunakan ssh server singapura, silahkan di order di http://akunssh.net)

Menggunakan proxy dan SSH tak selalu akan menambah kecepatan, tapi juga tergantung sinyal ISP yang kita gunakan, kalau signalnya baik ya speed akan naik hingga 100-1000 %.

Berikut ini adalah speed yang saya dapat di tempat lain, yang didaerahnya mulai tampak suasana kota (tapi belum bisa dikatakan kota kecil sekalipun)

Internet tanpa SSH

Internet menggunakan SSH, server Singapura
Untuk proxy di Kubuntu, OpenSUSE atau DE KDE lainnya bisa baca ini: http://alakulihal.blogspot.com/2014/05/cara-berinternet-dengan-proxy-di-kubunt.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Wvdial di Linux Semua distro (XL, Telkomsel, Axis dan 3)

Wvidial adalah aplikasi yang menggunakan CLI untuk menghubungkan modem dengan internet, sampai saat ini masih menjadi aplikasi favorit pengguna sistem operasi Linux besed sebagai senjata onlinenya. Banyak kelebihannya: Mudah, agak simpel, run with CLI dan pastinya ringan. Dan kekurangannya itu lho, bagi pemula cara itu dianggap njelimet. Tak apa, asal bisa konek modemnya dan bisa digunakan untuk online sudah senang rasanya. Di windows lebih susah sebenarnya, karena harus install driver ini dan itu. Sedangkan di Linux tanpa driver, modem bisa jalan (dengan sedikit konfigurasi, dan perlu sedikit trik untuk sebagian modem yang belum support) Well, wvdial pokoknya mudah jika tau cara menggunakannya, bagaimana? Ikuti tutorial saya berikut: Install Pada dasarnya, hampir semua distro sudah tersedia wvdial secara default, tapi ada pula sebagian kecil yang sistemnya belum di tambahkan wvdial, jadi kita perlu install manual Debian/Ubuntu besed: $ sudo apt-get install wvdi

Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 2: OpenSUSE (UPDATE!)

Al Hamdulillah, masih diberi kesempatan Allah untuk menulis artikel ini, artikel yang sangat penting menurut saya . Mengapa? Karena saya tahu, sebenarnya banyak teman-teman yang ingin belajar atau beri'tikad baik menghilangkan kebiasaan membajak (Windows beserta softwarenya) dengan menggunakan Linux. Mereka ingin belajar namun masih ada banyak kendalanya, contoh paling mudah adalah kendala dalam memilih distro Linux yang cocok dan pas untuk mereka, ini mengingat ada banyak sekali distro Linux dengan berbagai variasinya, hingga para pemula bingung. Wal Hamdulillah setelah kemarin menulis Distro Linux Terbaik Dimata Pengguna Awam Bag 1 dan mendapat apresiasi yang baik dari teman-teman. Kali ini saya ingin menulis tema yang sama bagian 2. Saya mantap memilih distro OpenSUSE, tentunya dengan berdasarkan beberapa timbangan dan sudah langsung mencoba. Well, saya menggunakannya baru kisaran 1 bulan, ini menarik karena begitu mencoba langsung kerasan menggunakan ini dan memilih

Cara mengganti Repository OpenSUSE Menjadi Repository Lokal (Update 22-11-2013)

Assalamu'alaikum sobat muslim, terimakasih atas kunjungannya semoga apa yang saya tulis ini memberi wawasan dan manfaat bagi teman-teman yang belum tahu. Tutorial ini hanya sebagai pelengkap yang sudah ada dan untuk memperbanyak totorial OpenSUSE hingga teman-teman tak kesulitan mencarinya di search engine seperti Google.com Sebenarnya mengganti repository default OpenSUSE ke Repository lokal tidaklah rumit, bisa kita lakukan menggunakan terminal (manual) Maupun YaST (GUI mode), kedua-duanya sama mudah dan simpel. Daftar Repository lokal pilihan saya. Sebelum kita mengganti repo default OpenSUSE ke repo lokal, perlu kiranya kita memperhatikan mana kiranya yang memiliki kecepatan download paling pesat, nah disini saya hanya memilih 3 Repo yang tercepat menurut saya pribadi, tak ada bukti nyata yang bisa saya paparkan disini, namun saya memilih hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengakuan teman-teman, semoga bermanfaat.