Langsung ke konten utama

Postingan

Manjaro 0.8.7 Telah Rilis

Alakulihal City | Pengguna distro Manjaro Linux kini kembali diberi kabar kembira dengan rilisnya Manjaro versi rilis 0.8.7 yang berisi fitur dan paket terbaru setelah melewati tahap pengembangan dan uji coba untuk memastikan versi stabil. Bagi sobat yang belum tahu, Manjaro adalah distro Linux yang menggunakan model Rolling Release mengikuti induknya Arch Linux, Rolling Release maksudnya kita menginstall Manjaro cukup sekali tanpa menunggu versi rilis terbaru, karena update software dan sistem akan berjalan selamanya, selama Manjaro masih terinstall dalam komputer kita. Nah, dirilis terbaru ini apa saja perbedaannya? Menurut catatan rilis di blog manjaro, dan yang buktikan adalah versi 0.8.7 menggunakan live installer baru (xfce), Display Managernya menggunakan Mint Display Manager (Xfce) Slim Display Manager (Openbox) dan ada banyak perubahan dalam antarmuka xfce (karena baru Xfce yang saya coba) Dalam web resmi berikut fitur yang tersedia di Media livenya:

Masalah Mouse di Laptop-mode-tool Akhirnya Selesai

Alakulihal City | Al Hamdulillah, kesempatan menulis ini tiba lagi, harus saya syukuri. Baik sobat semua, berberapa bulan lalu saya coba install laptop-mode-tool di Ubuntu. $ sudo apt-get install laptop-mode-tool Namun, yang terjadi mouse saya mendadak mati jika tidak digunakan dalam 2 detik, maksudnya mati sementara ketiak digerakkan tak langsung respon mengikuti perintah. Saat itu saya kebingungan apa penyebabnya (belum tahu kalau sebabnya karena install laptop-mode-tool) akhirnya install ulang, mengingat ketika awal-awal menggunakan OS distro Linux saya sangat hypper install ulang sistem karena kerusakan sistem atau ketika ingin coba-coba berbagai variasi distro. Lalu terakhir saya gunakan laptop-mode-tool di OpenSUSE, barulah saya tahu, bahwa laptop-mode-tool adalah penyebab mouse saya mati dalam 2 detik jika tidak digerakkan sama sekali. Kemarin saya curhat masalah notebook saya yang boros, dari mas Arif Budian di forum OpenSUSE Indonesia dapat saran untuk menggu

Lebaran...

(Alakulihal City) | Akhir-akhir ini saya sedang galau memilih template yang pas nan cocok buat blog tercinta ini, sudah pasang-copot-pasang-copot belum nemu template yang sesuai selera. Sebenarnya ada sih yang secara fisik sesuai, namun setelah saya perhatikan ada saja hal yang kurang (semacam bug dalam template). Bukan soal fitur yang jadi prioritas saya, tapi kecepatan dan terlihat simple saja, hingga ketika dipandang tidak banyak aneh-anehnya karena itu yang disukai pembaca instan (seperti saya sendiri). Jika dalam blog terlalu banyak hal yang mengganggu, itu bahkan saya sendiri tidak akan nyaman. Yah, meski tidak hari ini esok, lusa atau kapanpun sesuai takdirnya semoga blog ini menemukan baju yang cocok meski lebaran telah lewat :D. Sobat sekalian, Saya Hammam pemilik blog ini, mengucapkan Innalillahi wainna ilahi roji'un dengan berakhirnya Romadhon tahun ini, sekaligus mengucapkan selamat Hari Raya 'Iedul Fitri taqobbalallahu minna waminkum semoga amal ibadah kita

Kesan pertama menggunakan Fedora 19

1. Kestabilan koneksi internet setelah saya ubah dns default Fedora # gedit /etc/resolv.conf menjadi: nameserver 8.8.8.8 nameserver 8.8.4.4 Sebelumnya cara diatas sudah saya coba di OpenSUSE walaupun ada perubahan signifikan, namun tetap saja sering kali koneksi terputus, sangat mengganggu terlebih saat melakukan update/ install aplikasi. 2. Gnome 3.8 lebih ringan dari pada Gnome 3.6 yang pernah saya coba di Fedora 18, 3. Intergasi Empathy dengan Gnome cukup sangat menarik, Ini fitur yang tidak saya dapat di KDE (dengan OS OpenSUSE) 4. Presto si penghemat kuota berjalan sangat lancar dan cepat dibanding deltarpm milik OpenSUSE. 5. Gnome 3.8 tampil dengan begitu menawan Upgrade pertama 479 Mb Menjadi hanya 137 Mb berkat fitur presto Nah selain kesan diatas, saya juga ingin mengungkapkan kekecewaan saya terhadap Gnome shell, User Interfacenya terlalu rumit apalagi ketka kita menggunakan beberapa aplikasi aktif, akan terasa sulit berpindah dari

Open Office 4 Telah Rilis

Setelah lama OpenOffice dianggap mati suri karena tidak menampakkan tanda-tanda projectnya akan terus berjalan disababkan banyak kontributor yang berpindak ke project LibreOffice milik The Document Fondation, project ini adalah hasil ketidakpuasan setelah OpenOffice dibeli dan lisensinya dipegang oleh Oracle, karena ditakutkan kedepannya OpenOffice digunakan Oracle untuk kepentingan-kepentingan komersial. Beberapa hari lalu OpenOffice, hadir kembali dengan agak mengejutkan dengan rilis barunya versi 4, Open Office 4 hadir dengan begitu perubahan interface, penambahan fitur dan perbaikan beberapa bug. Oh ya setidaknya ada dua hal yang saya amati cukup tajam: 1. perubahan besar terhadap dalam interfacenya, menggunakan UI sidebar. 2. Apache menekankan bahwa OpenOffice tetap Opensource agar user tidak dihantui dengan kemungkinan-kemungkinan jika kelak OpenOffice menjadi Office komersial. Berikut adalah terjemahan (menggunakan google translate dengan beberapa editan sa

Kenapa Linux Sulit Berkembang Di Tanah Nusantara Indonesia?

(Alakulihal City) Tulisan ini hanya Opini saya pribadi soal kenapa sistem operasi berlambang pinguin itu sulit berkembang di tanah air tercinta ini. Padahal jika kita bandingkan soal fitur, jelas Linux OS tak kalah dengan fitur-fitur Windows, Soal kemudahan juga, linux zaman taun 90'an sudah jauh berbeda dengan zaman 2013 ini baik segi interface maupun operasinya. Jika sobat menggunakan OpenSUSE (distro linux yang paling GUI dan userfriendly menurut saya) maka kemudahan linux akan sangat terasa. Soalnya porsi penggunakan command line sudah sangat minim, prosentase hampir 95 % kita hanya perlu melakukan konfigurasi menggunakan YaST. Jika kita mengukur soal tampilan desktopnya. Duh, linux memiliki Desktop Enviroment yang memiliki perkembangan sangat pesat. Ambil contohlah, Linux memiliki Gnome yang cantik, KDE yang menawan, Xfce yang cepat, Lxde yang ringan Unity yang keren (masa depan DE Unity menurut saya akan gembilang, ditambah lagi Ubuntu melahirkan Ubuntu Phone, den